TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inggris Capai Kesepakatan Dagang dengan 3 Negara Eropa

Tarif impor Inggris ke tiga negara itu akan berkurang

Menteri Perdagangan Internasional Inggris, Liz Truss yang baru saja membahas perdagangan dengan Menteri Perdagangan Indonesia, Muhammad Luthfi, pada 26 April 2021. (Twitterr.com/Liz Truss)

London, IDN Times - Inggris pada hari Jumat (4/6/2021), waktu setempat, mengumkan telah menandatangani kesepakatan perdagangan dengan Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein. Kesepakatan ini akan menjadi langkah bagus untuk Inggris setelah Brexit. Saat ini perdagangan Inggris dengan ketiga negara itu bernilai 21,6 miliar pound sterling Inggris (Rp436,9 triliun).

Baca Juga: Lepas dari UE, Inggris Gabung Pakta Perdagangan Bebas Trans-Pasifik

1. Manfaat kesepakatan untuk Inggris

Dilansir Evenig Standard, Departemen Perdagangan Interasional Inggris, menyampaikan bahwa dalam kesepakatan ini akan membuat ekspor Inggris ke tiga negara tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan dokumen digital, kontrak dan tanda tangan. Perjanjian ini membuat ekspor Inggris akan secara signifikan memotong tarif setinggi 277 persen untuk eksportir ke Norwegia West Country Farmhouse Cheddar, Orkney Scottish Island Cheddar, Traditional Welsh Caerphilly, dan keju Yorkshire Wensleydale.

Perdagangan yang disepakati juga termasuk pengurangan tarif dan kuota untuk daging babi, unggas, dan barang-barang lainnya, dan anggur dan minuman beralkohol Inggris termasuk Scotch Whiskey juga sekarang akan diakui di Norwegia dan Islandia. Tarif impor untuk udang dan ikan Haddock juga akan dikurangi, yang membuat biaya untuk pemrosesan ikan Inggris berkurang, dan akan membantu mendukung sekitar 18 ribu pekerjaan di industri itu di Skotlandia, Yorkshire Timur dan Lincolnshire Utara.

Perjanjian ini membuat bisnis Inggris dapat menawar lebih banyak kontrak pemerintah di negara-negara mitra senilai sekitar 200 juta pound sterling Inggris juta (Rp4 triliun) per tahun, dan akan memungkinkan pembatasan biaya roaming dan proses visa yang lebih sederhana bagi pekerja profesional berketerampilan tinggi. Selain itu kesepakan yang dicapai membuat profesi perawat, pengacara, dokter hewan, dan profesional lainnya akan dapat pindah ke tiga negara tanpa harus melakukan kualifikasi ulang.

Kesepakatan ini memungkinkan batas biaya yang diizinkan operator seluler untuk saling menagih untuk komunikasi seluler internasional, yang pertama di dunia dalam FTA, menjaga biaya tetap rendah untuk pembuat liburan dan pelancong bisnis.

Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liz Truss mengatakan. "Kesepakatan hari ini akan menjadi dorongan besar bagi perdagangan kami dengan Norwegia, Islandia, dan Liechtenstein, menumbuhkan hubungan ekonomi yang sudah bernilai 21,6 miliar pound sterling Inggris (Rp436,9 triliun), sambil mendukung pekerjaan dan kemakmuran di keempat negara di dalam negeri."

2. Inggris merupakan mitra dagang utama Norwegia

Ilustrasi Ekspor (IDN Times/Arief Rahmat)

Mengutip DW, Inggris adalah mitra dagang utama Norwegia dengan ekspor gas negara yang cukup besar, sementara Norwegia adalah mitra dagang terbesar ke-13 bagi Inggris. Ekspor utama Inggris ke Norwegia termasuk pesawat, minyak dan kapal sedangkan Inggris sebagian besar mengimpor minyak, gas, logam, ikan dan makanan laut. Tahun lalu, perdagangan antara Inggris dan Norwegia bernilai total 23,78 miliar euro (Rp480,3 triliun).

Dilansir BBC, perjanjian perdagangan itu membuat
banyak petani Norwegia telah menyatakan keprihatinannya dalam membuka pasar domestik untuk daging sapi dan keju Inggris. Norwegia yang memiliki populasi sebesar 5,4 juta orang itu memiliki pasar kecil, tetapi berpotensi menguntungkan karena memiliki daya beli yang kuat.

Negara-negara yang terlibat dengan Inggris dalam kesepakatan perdagangan ini tidak ada anggota UE, tapi dari Wilayah Ekonomi Eropa, yang memungkinkan mereka untuk menjadi bagian dari pasar tunggal UE.

Baca Juga: Lepas dari UE, Inggris Gabung Pakta Perdagangan Bebas Trans-Pasifik

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya