TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inggris Krisis Sopir Truk, Pemerintah Siapkan Skema Visa Sementara

Kekurangan diperkirakan mencapai 90 ribu pengemudi

Ilustrasi truk. (Pexels.com/Marcin Jozwiak)

Jakarta, IDN Times - Inggris Raya mengalami kekurangan pekerja untuk sopir truk pengangkut barang berat, yang membuat pengiriman bahan bakar dan pasokan makanan mengalami hambatan. Masalah ini diperkirakan akibat Brexit (keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa) dan pandemik COVID-19.

Untuk mengatasi hal itu, pemerintah telah melakukan pertemuan pada Minggu (26/9/2021) dan mengumumkan rincian skema visa jangka pendek selama tiga bulan untuk pekerja. Kebijakan itu diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi pengiriman menjalang Natal. 

Baca Juga: Inggris Minta Prancis Move On, Jangan Marah-Marah Soal Kapal Selam 

1. Skema visa untuk 5 ribu pengemudi

Ilustrasi truk. (Unsplash.com/Christian Chen)

Melansir dari The Guardian, skema sementara untuk visa sopir akan tersedia untuk lima ribu pengemudi. Jumlah yang sama diperkirakan juga akan diterapkan dalam pelonggaran visa untuk pekerja di industri makanan.

Inggris diperkirakan kekurangan sopir truk sebanyak 90 ribu pengemudi. Selama pandemik 2020, diperkirakan ada sekitar 25 ribu pengemudi kendaraan barang berat yang berasal dari Uni Eropa (UE) meninggalkan Inggris Raya dan tidak kembali. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 40 ribu orang yang menunggu untuk mengikuti tes menjadi pengemudi truk.

Asosiasi perdagangan termasuk National Farmers' Union, Road Haulage Association, Food and Drink Federation, dan British Meat Processors Association sebelumnya telah mengajukan usul ke pemerintah untuk memberlakukan visa satu tahun khusus untuk pekerja asing mengisi lowongan pengemudi truk, tukang daging, koki, dan pekerja lainnya di industri makanan.

Direktur Jenderal Konfederasi Industri Inggris Raya, Tony Danker, berharap skema pelonggaran visa pekerja ini akan terlaksana dan akan mengurangi kekurangan sopir. Dia memberitahu pelonggaran visa telah diajukan oleh organisasinya selama tiga bulan.

Baca Juga: Inggris Siap Kerja Sama dengan China-Rusia demi Afghanistan

2. Pelonggaran aturan imigrasi diragukan dapat membantu kekurangan 

Ilustrasi truk. (Pexels.com/Quintin Gellar)

Melansir dari BBC, kekurangan pengemudi truk saat ini semakin sulit teratasi akibat pandemik dan Brexit. Pelonggaran aturan imigrasi tidak akan terbatas untuk warga dari UE, tapi diharapkan sebagian besar pengemudi akan berasal dari blok tersebut. 

Pengemudi truk mengatakan, beberapa masalah yang ada saat ini, termasuk penundaan perekrutan pekerja yang lebih muda, usia rata-rata pengemudi truk di Inggris adalah 55 tahun.

Asosiasi Pengangkut Jalan Eropa menganggap visa sementera yang akan diterapkan Inggris Raya merupakan ide bagus. Tapi, mereka mengigatkan solusi ini hanya sementara dan mungkin rencana tersebut bisa terhambat, karena tinggal di UE mungkin akan lebih dipilih pekerja.

Untuk mengatasi masalah ini dalam jangka panjang, pemerintah telah melatih lebih banyak pengemudi dan mempercepat tes mengemudi.

Anggota parlemen konservatif, Tobias Ellwood, menyambut baik kebijakan visa sementara. Namun, dia mengatakan masalah ini tidak akan selesai dalam sehari. Selain melatih pengemudi domestik dan mempercepat ujian, usul dia, masalah juga bisa diatasi dengan melatih pengungsi Afghanistan menjadi pengemudi.

Toby Ovens, Direktur pelaksana Broughton Transport Solutions, meragukan pelonggaran imigrasi dapat menyelesaikan masalah. Ovens meragukan Brexit sebagai masalah di sektor pengangkutan, dia mengatakan peningkatan taraf hidup di negara-negara Eropa timur, kebanyakan pengemudi truk berasal telah memicu orang-orang untuk tidak bekerja di Inggris Raya.

Menurut pandangan Ovens, masalah utama saat ini adalah upah pengemudi, dia memberitahu bisnis pengangkutan tidak dapat menaikan gaji tanpa menaikan harga kepada pelanggan.

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya