Jurnalis Rusia yang Protes Perang Ukraina Dihukum 8,5 Tahun Penjara
Diiadili tanpa hadir di persidangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Marina Ovsyannikova, jurnalis yang memprotes serangan Rusia di Ukraina dijatuhi hukuman 8,5 tahun penjara oleh pengadilan di Moskow pada Rabu (4/10/2023). Dia diiadili secara in absentia atau tanpa hadir di pengadilan karena telah melarikan diri dari Rusia setelah dijadikan tahanan rumah.
Jurnalis itu dinyatakan bersalah atas dakwaan menyebarkan informasi palsu mengenai militer. Rusia telah mengadopsi sebuah undang-undang yang melarang menyebut perang di Ukraina sebagai invasi dan meminta menyebutnya sebagai operasi militer khusus.
Baca Juga: Ukraina Masukkan Perusahaan Migas China sebagai Pendukung Perang Rusia
Baca Juga: Sekolah Bawah Tanah Pertama Ukraina Bakal Dibangun di Kharkiv
1. Dilarang terlibat aktivitas di media elektronik
Dilansir BBC, pengadilan mengumumkan bahwa Ovsyannikova dihukum 8,5 tahun penjara di koloni hukuman rezim umum. Selain itu, dia dilarang terlibat dalam aktivitas apa pun yang berkaitan dengan media elektronik, termasuk internet selama empat tahun.
Selama persidangan, beberapa anggota keluarga Ovsyannikova, termasuk mantan suami dan putranya dilaporkan mendukung pihak penuntut.
Keberadaan Ovsyannikova saat ini tidak diketahui setelah dia meninggalkan Rusia bersama putrinya tahun lalu. Dia menggambarkan kasusnya sebagai tuduhan bermotif politik.
“Tentu saja saya tidak mengakui kesalahan saya,” tulisnya dalam sebuah pernyataan sebelum putusan, menambahkan bahwa dia telah membuat pilihan moral yang sangat sulit namun satu-satunya yang benar dan sekarang terpaksa tinggal di pengasingan.
Meskipun menjadi sasaran pemerintah Rusia, banyak jurnalis Ukraina dan pembangkang Rusia tidak percaya dengan sikap Ovsyannikova, merujuk pada karier sebelumnya di media pemerintah. Dia pernah dikritik karena kunjungannya ke Ukraina pada musim panas lalu untuk meliput perang bagi surat kabar Jerman, tapi justru membuat marah banyak warga Ukraina dan menuntut pemecatannya segera.
Baca Juga: Uni Eropa Usulkan Paket Bantuan Militer Rp81 Triliun ke Ukraina
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.