Komisi Eropa Larang Pegawainya Pakai TikTok, Khawatir Kebocoran Data!
Komisi khawatir TikTok berikan data pengguna ke China
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Eropa, pada Kamis (23/2/2023), mengumumkan larangan kepada karyawannya untuk memiliki aplikasi TikTok. Larangan diberlakukan dengan alasan melindungi data dan meningkatkan keamanan siber.
TikTok, media sosial yang dimiliki ByteDance perusahaan China, berada dalam pengawasan regulator Barat. Ada kekhawatiran bahwa TikTok mengambil data penggunanya dan menyerahkannya kepada pemerintah China.
Baca Juga: Uni Eropa: Indonesia Punya Kapasitas Memimpin Dunia
1. Larangan berlaku untuk perangkat pribadi dan kantor
Kepala industri Uni Eropa (UE), Thierry Breton, tidak mengatakan apakah Komisi tunduk pada insiden apa pun yang melibatkan TikTok.
Komisi mengatakan larangan itu akan berlaku untuk perangkat pribadi dan perangkat kantor.
"Untuk meningkatkan keamanan sibernya, Dewan Manajemen Korporat Komisi telah memutuskan untuk menangguhkan penggunaan aplikasi TikTok pada perangkat perusahaan dan perangkat pribadi yang terdaftar di layanan perangkat seluler Komisi," kata komisi, dilansir Reuters.
"Langkah ini bertujuan untuk melindungi Komisi dari ancaman dan tindakan keamanan siber yang dapat dimanfaatkan untuk serangan siber terhadap lingkungan korporat Komisi," tambahnya.
Komisi mengatakan, perkembangan keamanan di platform media sosial lainnya juga akan segera ditinjau.
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Traveling ke Inggris Sekali Seumur Hidup
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.