TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Konflik Pecah Lagi! Kini Ethiopia dan Eritrea Bersekutu Serang TPLF

Sejak pekan lalu pertempuran kembali terjadi

Ilustrasi tentara. (Pexels.com/Pixabay)

Jakarta, IDN Times - Getachew Reda, juru bicara pasukan Pemberontak Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), pada Kamis (1/9/2022) menyampaikan bahwa pasukan Ethiopia dan pasukan dari negara tetangga Eritrea telah melancarkan serangan terbaru ke Tigray.

Konflik di Tigray meletus pada  November 2020. Pertempuran itu melibatkan TPLF dengan pasukan Ethiopia yang dibantu militer Eritrea. Pihak yang berselisih itu melakukan gencatan senjata pada Maret, tapi pada 24 Agustus pertempuran kembali terjadi.

Baca Juga: Ethiopia Luncurkan Serangan Udara ke Tigray, Sasar Taman Kanak-kanak 

1. TPLF menuduh serangan dilakukan dari empat arah

Melansir VOA News, Reda menyampaikan bahwa tentara Ethiopia dan Eritrea telah melancarkan serangan secara besar-besaran melalui empat arah ke daerah Adyabo di barat laut Tigray. Juru bicara itu menambahkan bahwa pasukan TPLF tetap mempertahankan posisi mereka.

Pernyataan selanjutnya oleh Komando Militer Tigray, yang mengatakan pesawat milik Ethiopian Airlines digunakan untuk membawa tentara dan memasok amunisi ke pasukan di wilayah utara Tigray.

Menteri Luar Negeri Ethiopia, Demeke Mekonnen, mengatakan bahwa pemerintah telah mengambil tindakan terhadap pasukan Tigray, sambil berusaha menghindari korban sipil. Sebelumnya, pemerintah Ethiopia menuduh TPLF melancarkan serangan di Amhara pada minggu ini.

William Davison, analis International Crisis Group, memperikirakan bahwa klaim TPLF kemungkinan akurat dan memperingatkan akan adanya konflik yang lebih luas.

"Jelas bahwa konflik sekarang meningkat secara serius. Ada juga laporan konfrontasi dan penumpukan militer federal yang berat di sekitar Wag Hemra di Amhara utara, sedikit ke barat tempat pertempuran dimulai, menunjukkan bahwa pertempuran telah menyebar ke front baru yang besar," katanya.

Konflik senjata yang kembali pecah ini membuat pengiriman bantuan untuk mereka yang terdampak dihentikan. Diperkirakan, sebagain besar wilayah Tigray berada dalam keadaan kelaparan.

2. Ada laporan serangan dari Eritrea ke Tigray

Ilustrasi baku tembak tentara. (Unsplash.com/Daniel Stuben)

Melansir Reuters, sulit untuk memverifikasi konflik yang terjadi di Tigray karena wartawan tidak diizinkan masuk ke wilayah tersebut. Sejak pasukan Ethiopia ditarik dari Tigray pada pertengahan 2021, komunikasi dengan dunia luar sulit dilakukan di Tigray.

Terkait tuduhan terbaru TPLF, ada keterangan dari pekerja kemanusiaan di kota Shire, bahwa para saksi di wilayah itu melaporkan adanya penembakan artileri berat dari Eritrea ke wilayah Tigray di sekitar Shiraro pada Rabu dan Kamis dini hari.

Seorang pemimpin milisi yang bersekutu dengan pemerintah Ethiopia, yang berbasis di Gondar di wilayah Amhara selatan Tigray, juga melaporkan adanya penembakan dari pasukan pemerintah Ethiopia atau sekutunya terhadap parit Tigray di sekitar Shiraro.

Eritrea pernah berperang melawan Ethiopia pada 1998-2000, yang dipimpin oleh TPLF dan tetap menjadi musuh hingga saat ini. Sejak pertempuran meletus di Tigray, Eritrea telah mengirimkan pasukannya ke wilayah itu untuk memberikan dukungan kepada militer Ethiopia.

Sebelum ada tuduhan serangan, pasukan Eritrea pada Mei melepaskan tembakan setidaknya 23 peluru ke Shiraro, yang menewaskan seorang gadis 14 tahun dan melukai 18 orang. Tuduhan itu itu berdasarkan laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pemerintah Eritrea tidak memberikan komentar terkait tuduhan serangan sebelumnya dan yang terbaru.

Baca Juga: Pembunuhan Massal di Ethiopia Tewaskan Lebih dari 200 Etnis Amhara

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya