Minta Naik Gaji, Perawat di Inggris Ancam Gelar Aksi Mogok Akbar
Kenaikan gaji diminta 5 persen di atas inflasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Inggris Raya terancam menghadapi pemogokan perawat terbesar yang pernah ada, setelah serikat perawat Royal College of Nursing (RCN) menyelesaikan pemungutan suara untuk melakukan aksi mogok kerja, pada Sabtu (5/11/2022). RCN merekomendasikan kepada 300 ribu anggotanya untuk mogok kerja.
Tindakan ini dilakukan karena adanya perselisihan gaji. RCN telah menyerukan kenaikan gaji 5 persen di atas inflasi. Aksi mogok akan dilakukan sebelum Natal.
Baca Juga: Pusat Migran Inggris Dibom, Polisi: Mental Pelaku Bermasalah
1. Serikat yakin banyak anggotannya yang ikut mogok
Melansir The Independent, hasil pemungutan suara untuk aksi mogok ini masih dihitung, tapi RCN yakin banyak anggotanya yang akan ikut melakukan mogok.
Sifat pasti dari aksi mogok belum ditentukan, tapi diyakini akan membuat pasien menghadapi gangguan pada operasi dan janji temu, yang saat ini Layanan Kesehatan Nasional (NHS) sudah menghadapi tingginya daftar tunggu.
Pemungutan suara ini dilakukan di pemberi kerja dan bukan di tingkat nasional, yang berarti ambang batas yang diperlukan untuk aksi mogok yang sah di setiap wilayah akan digunakan untuk menentukan di tempat kerja mana aksi mogok dapat diadakan.
Sekretaris jenderal RCN, Pat Cullen, menyampaikan bahwa aksi mogok diperlukan karena perawat dan pasien sudah menderita.
"Tidak pernah ada waktu yang lebih penting untuk memperjuangkan staf yang aman dan gaji yang adil. NHS kami berada di jurang karena kekurangan staf yang kronis. Profesi kami sedang didorong ke tepi, dengan ada harga yang perlu dibayar untuk keselamatan pasien," kata Cullen.
"Tak satu pun dari kami ingin mengambil tindakan mogok, tetapi kami telah dipaksa ke posisi ini setelah satu dekade pemotongan gaji secara riil. Kami tidak bisa hanya berdiam diri dan melihat rekan kerja dan pasien kami menderita lagi," sambungnya.
Baca Juga: Inggris Batal Pindahkan Kedutaan Besarnya ke Yerusalem
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.