TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Miris! PBB Sebut Jumlah Pengungsi di Seluruh Dunia Mencapai 100 Juta 

Pada akhir 2021 jumlah telah mendekati 90 juta

Ilustrasi Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - UNHCR, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurusi pengungsi, melaporkan bahwa lebih dari 100 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Laporan yang dirilis pada Senin (23/5/2022) itu mengatakan, mereka mengungsi karena berusaha melarikan diri dari konflik, kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia dan penganiayaan. 

Jumlah yang menembus 100 juta itu merupakan yang pertama kalinya terjadi, dan jumlah itu melebihi 1 persen dari populasi global.

Baca Juga: Banyak Pengungsi Afghanistan Depresi, Potensi Bunuh Diri Tinggi

1. Peningkatan jumlah pengungsi diperparah akibat perang Ukraina

UNHCR pada akhir 2021 telah memperingatkan bahwa jumlah orang yang dipindahkan secara paksa di seluruh dunia telah mendekati 90 juta orang. Peningkatan didorong oleh konflik di Afghanistan, Burkina Faso, Kongo, Ethiopia, Myanmar, dan Nigeria.

Jumlah pengungsi semakin meningkat akibat perang di Ukraina yang memicu angka melampaui 100 juta. Konflik di Ukraina telah memaksa belasan juta orang harus mengungsi, dengan lebih dari 6 juta orang meninggalkan negara itu, dan 8 juta lainnya mengungsi di dalam negeri. 

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, menyampaikan bahwa jumlah itu mengkhawatirkan dan seharusnya tidak harus pernah terjadi. Grandi meminta agar peningkatan itu menjadi peringatan bahwa konflik yang mematikan harus segera dicegah dan diselesaikan.

Pejabat tinggi PBB itu memuji dunia Internasional yang menyambut dengan baik pengungsi dari Ukraina, tapi dia meminta agar respons serupa juga diberikan terhadap semua krisis di seluruh dunia.

Grandi mengatakan, penyelesaian masalah saat ini hanya berupa bantuan kemanusiaan yang hanya menangani konsekuensi, bukan mengakhiri konflik.

“Untuk membalikkan tren ini, satu-satunya cara adalah perdamaian dan stabilitas, sehingga orang yang tidak bersalah tidak dipaksa untuk bertaruh antara bahaya akut di rumah atau pelarian berbahaya dan pengasingan,” kata Grandi, dikutip dari Associated Press.

2. Jumlah pengungsi terus meningkat

Ilustrasi kamp pengungsi. (Unsplash.com/Julie Ricard)

Melansir dari Al Jazeera, pada 2012 jumlah pengungsi mencapai 41 juta. Tujuh tahun kemudian jumlahnya meningkat mencapai 79,5 juta. Angka bertambah menjadi lebih dari 82 juta orang di seluruh dunia pada 2020.

Data yang dirilis oleh UNHCR tidak hanya mencakup pengungsi yang meninggalkan negara mereka, tapi juga pengungsi internal atau mereka yang mengungsi di dalam negara mereka sendiri. Jumlah pengungsi internal dilaporkan juga terus meningkat pada akhir tahun lalu, diperkirakan telah mencapai hampir 60 juta orang.

Pekan lalu, laporan bersama oleh Internal Displacement Monitoring Center (IDMC) dan Norwegian Refugee Council (NRC) juga dirilis. Laporan itu menunjukkan bahwa ada sekitar 38 juta pengungsi internal baru pada 2021, beberapa di antaranya terpaksa mengungsi beberapa kali sepanjang tahun.

Angka dalam laporan itu menunjukkan jumlah pengungsi internal baru pada 2021 merupakan yang tertinggi kedua dalam satu dekade setelah 2020, yang mengalami peningkatan signifikan akibat adanya serangkaian bencana alam.

Tahun lalu, angka pengungsi internal akibat dampak konflik meningkat menjadi 14,4 juta, jumlah itu bertambah 50 persen dari tahun 2020.

Baca Juga: Lebaran di Pantai, 450 Pengungsi Rohingya Ditangkap Polisi Bangladesh

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya