TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Negara Barat Beri Sanksi Tiongkok Atas Pelanggaran HAM

Masalah Uighur pengaruhi hubungan luar negeri Tiongkok

Ilustrasi kamp Uighur di Xinjiang yang dituduh telah melakukan berbagai pelanggaran hak asasi. Sumber:unsplash.com/Nevin Ruttanaboonta

Xinjiang, IDN Times - Uni Eropa (UE), Inggris, AS, dan Kanada menjatuhkan sanksi kepada pejabat Tiongkok. Sanksi ini diberikan terkait tuduhan bahwa pemerintah Tiongkok telah melakukan penyiksaan, kerja paksa, dan pelecehan seksual terhadap etnis Uighur di kamp Xinjiang.

Sanksi UE dengan cepat direspon oleh pemerintah Tiongkok yang menjatuhkan sanksi kepada anggota parlemen Eropa dan entitas Eropa.

Baca Juga: Menlu Tiongkok Bicara Tentang Uighur, Hong Kong dan Taiwan

1. Sanksi terhadap Tiongkok

Melansir dari The Guardian, tindakan Tiongkok terhadap etnis Uighur yang mayoritas beragama Islam di kamp Xinjiang dianggap sebagai pelanggaran hak asasi. Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan bahwa perlakukan Tiongkok terhadap Uighur adalah "penahanan massal terbesar terhadap kelompok etnis dan agama sejak perang dunia kedua". Bukti penindasan di Xinjiang "jelas dan menenangkan". Raab menyampaikan kepada parlemen bahwa sanksi dengan pembekuan aset terhadap empat pejabat Tiongkok akan segera dilakukan.

Sanksi yang dijatuhkan UE dan Inggris yaitu kepada empat pejabat Tiongkok: Zhu Hailun, mantan sekretaris komite urusan politik Xinjiang, dipandang sebagai arsitek program interniran Uighur; Wang Junzheng, pemimpin produksi dan konstruksi Xinjiang; Chen Mingguo, direktur biro keamanan publik Xinjiang; dan Wang Mingshan, sekretaris komite politik wilayah Xinjiang.

Chen Mingguo dituduh oleh UE telah melakukan penahanan sewenang-wenang serta tidak memberikan kebebasan kepada etnis Uighur yang mayoritas Muslim. Sanksi yang UE jatuhkan dikritik oleh Hungaria melalui Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto yang dianggap sanksi tidak ada gunanya. Hungaria sangat ingin mendapatkan vaksin dari Rusia atau Tiongkok dan telah dilobi oleh Tiongkok untuk memperoleh vaksin.

AS dan Kanada juga menjatuhkan sanksi pada beberapa pejabat senior Tiongkok sebagai tanggapan mereka terkait perlakukan di kamp Xinjiang. AS sebelumnya melalui Menteri Luar Negeri Blinken telah mengecam tindakan Tiongkok terhadap Uighur dan menyebut perlakukan Tiongkok sebagai perilaku genosida. Sementara itu Kementerian Luar Negeri Kanada menyampaikan bahwa telah banyak bukti yang menunjukkan pemerintah Tiongkok melakukan pelanggaran di Xinjiang.

AS dikabarkan menjatuhkan sanksi kepada Chen Mingguo, Wang Junzheng, dan Chen Quanguo, yang tidak disanksi oleh UE.

Langkah AS dan UE dilakukan setelah pembicaraan dua hari antara pejabat AS dan Tiongkok pekan lalu.

2. Pembalasan Tiongkok

Melansir dari France 24, sanksi UE terhadap Tiongkok merupakan tindakan signifikan pertama sejak peristiwa Lapangan Tiananmen pada 1989. Sanksi dari UE telah direspon oleh Tiongkok yang membalas dengan memberikan sanksi kepada anggota parlemen Eropa, badan pembuat keputusan kebijakan luar negeri utama UE yang dikenal sebagai Komite Politik dan Keamanan, dan dua lembaga lainnya. Sanksi dijatuhkan terhadap 10 orang Eropa.

Politisi Jerman Reinhard Butikofer, yang mengetuai delegasi Parlemen Eropa untuk Tiongkok, termasuk tokoh paling terkenal yang terkena dampak. Orang Jerman lainnya yang termasuk dalam daftar sanksi adalah Adrian Zenz, seorang sarjana yang penelitiannya dikutip oleh Departemen Luar Negeri tahun lalu ketika menyoroti dugaan pelanggaran di Xinjiang.

Anggota parlemen Belanda Sjoerd Sjoerdsma juga dimasukkan dalam daftar sanksi, dia mengatakan. "Sanksi ini membuktikan bahwa Tiongkok peka terhadap tekanan. “Biarlah ini menjadi penyemangat bagi semua kolega Eropa saya: Bicaralah!”

Setelah sanksi diumumkan Belanda memanggil duta besar Tiongkok di Den Haag.

Yayasan Aliansi Demokrasi nirlaba, yang didirikan oleh mantan sekretaris jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen, termasuk dalam organisasi yang disanksi Tiongkok.

Mereka yang dijatuhkan sanksi akan dilarang untuk masuk ke Tiongkok dan melakukan berbisnis dengan pihak Tiongkok, Beijing menuduh targetnya sangat merugikan kedaulatan negara atas Xinjiang.

Baca Juga: Parlemen Kanada Tuduh Tiongkok Lakukan Genosida Uighur

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya