TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Nigeria Gulirkan Penyelidikan Penculikan Terhadap 21 Remaja

Para remaja yang diculik berusia 15-18 tahun

Ilustrasi penculikan. (Pixabay.com/Meelimello)

Jakarta, IDN Times - Kepolisan Nigeria pada Kamis (3/11/2022) menggulirkan penyelidikan atas penculikan 21 remaja yang diculik oleh kelompok bersenjata di negara bagian Katsina, pada Minggu (31/10).

Para remaja itu diculik saat sedang bekerja di sebuah lahan pertanian, di mana pemiliknya diyakini tidak membayar pungutan paksa kepada para bandit atau penculik.

Baca Juga: Teroris Ancam Serang Ibu Kota, Nigeria Segera Perketat Keamanan

1. Korban terdiri atas 17 perempuan dan empat laki-laki

Ilustrasi penculikan. (Unsplash.com/James Kovin)

Melansir VOA News, Gambo Isah, juru bicara negara bagian Katsina dalam keterangannya menyampaikan polisi bersama dengan militer dan badan keamanan  telah meluncurkan operasi penyelamatan untuk menyelamatkan para remaja itu.

Isah memberitahu bahwa mereka yang diculik terdiri dari 17 perempuan dan empat laki-laki, mereka berusia antara 15-18 tahun. Para remaja itu diculik ketika sedang bekerja di sebuah lahan pertanian, yang terletak di antara desa Kamfanin Mailafiya dan Kurmim Doka.

"Di daerah pemerintahan setempat di mana insiden itu terjadi, kami memiliki unit militer di sana. Jadi kami bekerja dengan tekun dengan tujuan (menyelamatkan) para korban hidup-hidup dan tidak terluka oleh kasih karunia Tuhan yang khusus," kata Isah.

Penculik meminta uang tebusan sekitar 68 ribu dolar AS (Rp1 miliar), menurut seorang kepala desa setempat.

2. Petani perlu membayar retribusi kepada kelompok bersenjata

Ilustrasi petani. (Unsplash.com/Anaya Katlego)

Melansir Associated Press, Isah dalam keterangannya menyampaikan bahwa penculikan itu tampaknya terjadi karena pemilik lahan pertanian menolak memberikan uang kepada penculik.

"Menurut penyelidikan kami, para bandit menempatkan beberapa pungutan pada beberapa petani ini, dan yang satu ini menolak untuk memenuhi tuntutan mereka. Itu sebabnya mereka pergi ke pertanian mereka dan menculik para pekerja,” kata Isah.

Penduduk di bagian-bagian terpencil di wilayah barat laut dan tengah Nigeria telah menjadi sasaran kelompok-kelompok bersenjata, yang memaksa para petani membayar retribusi besar untuk menggarap lahan pertanian mereka. Jika tidak membayar ada risiko serangan.

Polisi telah meminta agar orang-orang tidak menuruti tuntutan apa pun yang dibuat oleh kelompok bersenjata.

Kelompok-kelompok tersebut sebagian besar terdiri dari pemuda dari etnis Fulani, yang anggotanya biasanya bekerja sebagai penggembala ternak nomaden dan telah menghadapi pertikaian selama beberapa dekade dengan komunitas petani Hausa atas akses ke air dan tanah untuk peternakan.

Baca Juga: Dapat Ancaman Teror, Presiden Nigeria Gelar Pertemuan Keamanan Darurat

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya