TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pegawai British Council yang Dipenjara di Iran Telah Bebas

Iran telah melarang kerja sama dengan British Council 

Ilustrasi Penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Jakarta, IDN Times - Aras Amiri, seorang wanita Iran yang tinggal di Inggris dan bekerja untuk Bristish Council, yang ditahan di Iran atas tuduhan spionase, dilaporkan pada hari Rabu (12/11/2022) telah bebas dari penjara dan telah kembali ke London. Amiri ditangkap oleh pihak berwenang Iran pada Maret 2018 saat pulang ke Iran untuk mengunjungi keluarganya.

1. Hukuman dianggap pengadilan bertentangan dengan Syariat Islam

Ilustrasi palu pengadilan. (Pexels.com/Sora Shimazaki)

Melansir dari BBC, setelah setahun ditahan Amiri pada 2019 dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh Pengadilan Revolusi atas tuduhan sebagai mata-mata. Amiri dituduh telah menggunakan kontak dengan kelompok seni dan teater untuk "mempengaruhi dan menyusup" ke dalam budaya Iran dan dituduh bekerja telah mengaku bekerja sama dengan intelijen Inggris Raya.

Tuduhan itu telah dibantah oleh Amiri maupun Bristish Council. Organisasi budaya itu pada hari Rabu dalam mengkonfirmasi pembebasan Amiri mengatakan bahwa mereka selalu membantah tuduhan dan menyampaikan bangga dengan pekerjaan Amiri sebagai staf program seni yang mendukung pemahaman dan apresiasi yang lebih besar terhadap budaya Iran.

Bristish Council dalam pernyataannya meminta privasi Amiri dihormati saat dia memulai kembali hidupnya di Inggris Raya karena telah dihadapkan dengan masa yang sulit dan kesejahteraan Amiri nenjadi prioritas.

Pengacara Amiri di Iran, Hojjat Kermani, dalam mengkonfirmasi berakhirnya tuntutan yang ada mengatakan bahwa Mahkamah Agung Iran telah memutuskan bahwa hukuman mata-matanya bertentangan dengan Syariat Islam.

Amiri dilaporkan telah bebas dari tahanan selama beberapa bulan, tapi baru kembali ke London pada hari Senin setelah mengajukan banding larangan perjalanan.

Baca Juga: British Council Ajak Pemuda Terlibat Pada Kebijakan Perubahan Iklim

Melansir dari The Guardian, karena penahanannya ini Amiri pada 2019 telah menulis surat yang ditujukan kepada ketua pengadilan, yang saat ini presiden terpilih, Ebrahim Raisi. Surat itu meminta pemimpin Iran itu untuk meluncurkan penyelidikan atas tuduhan palsu terhadapnya, dengan keyakinan kasusnya telah melanggar hukum.

Amiri dalam suratnya menyampaikan bahwa penahanan yang dilakukan terjadi karena dia menolak menjalin kerja sama dengan badan intelijen Iran. Dia memberitahu setelah bebas dengan jaminan penyelidik terus menghubunginya, dia juga telah menyampaikan hanya dapat bekerja di bidang khususnya, bukan jenis pekerjaan lain.

Selama ditahan Amiri ditempatkan di sel yang dihuni oleh banyak warga Iran lainnya yang memiliki kewarganegaraan ganda. Mereka ditahan negara itu dengan dituduh melakukan tindakan spionase dan mengancam keamanan negara.

Baca Juga: Terdampak Pandemik, British Airways Kini Jual Makanan hingga Sandal

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya