TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prancis Lockdown Nasional Ketiga, Sekolah Tutup 3 Minggu

Jumlah kematian akibat COVID-19 sebanyak 95.337 

Prancis lakukan pembatasan nasional ketiga yang mulai berlaku pada 3 April hingga dan akan berlangsung selama empat minggu. Sumber:unsplash.com/ Anthony Choren

Paris, IDN Times - Prancis saat ini telah menghadapi peningkatan kasus COVID-19 yang mengkhawatirkan, untuk itu Presiden Emmanuel Macron pada Rabu (31/03/2021) menyampaikan akan memperpanjang tindakan pembatasan sosial dari 19 wilayah ke semua wilayah Prancis. Pembatasan akan berlaku mulai 3 April dan akan berlangsung selama sebulan. Pada saat pembatasan diterapkan sekolah akan tutup selama tiga pekan.

Baca Juga: Jerman Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

1. Pembatasan wilayah ketiga Prancis

Dilansir BBC, pembatasan nasional ketiga Prancis ini diumumkan oleh Presiden Macron pada hari Rabu (31/03/2021) melalui siaran televisi. Dalam pidatonya Macron menggambarkan situasi di negara itu sebagai "sensitif" dan mengatakan bahwa April akan terbukti penting. "Kami akan kehilangan kendali jika tidak bergerak sekarang," katanya.

Macron menyampaikan bahwa pembatasan yang diberlakukan di 19 distrik awal bulan ini, termasuk penutupan bisnis yang bukan kebutuhan utama, bepergian olahraga yang dibatasi dalam jarak 10 km dari rumah, dan larangan bepergian ke negara bagian lain tanpa alasan yang jelas. Pembatasan tersebut akan diperpanjang dan berlaku secara nasional. Jam malam nasional Prancis pukul 19:00 akan tetap berlaku dan orang-orang kembali diminta untuk bekerja dari rumah.

"Setiap orang harus membatasi kontak mereka dengan orang lain," katanya, seraya menambahkan bahwa orang-orang akan diberikan akhir pekan Paskah untuk mendapatkan diri mereka sendiri di tempat yang mereka inginkan untuk melakukan isolasi. 

Menurut kantor perdana menteri parlemen akan mendiskusikan langkah-langkah yang diumumkan oleh Macron sebelum memberikan suara pada mereka pada hari Kamis.

Keputusan Macron telah membuka target yang lebih jelas sekarang untuk pihak oposisi, yang mungkin akan menyerang Macron yang mengesampingkan saran ilmuwan untuk melakukan pembatasan nasional pada bulan Januari. Sebelumnya Prancis telah diperingatkan adanya varian baru dari Inggris yang bisa membahayakan pada bulan Maret.

Alasan lain yang menjadi sensitif adalah Inggris. Setiap orang di Prancis dapat melihat betapa lebih baik program vaksinasi di sana. Jika Inggris mulai melanjutkan kehidupan normal seperti sebelum pandemik, sementara Prancis masih berjuang, pertanyaan sulit akan diajukan kepada presiden, sementara pemilu akan berlangsung tahun depan.

2. Penutupan sekolah selama tiga minggu

Ilustrasi sekolah di Prancis akan ditutup sampai 26 April. Sumber:unsplash.com/MChe Lee

Dilansir Reuters, sekolah juga akan ditutup selama tiga pekan dan akan baru dibuka kembali pada 26 April. Pembelajaran jarak jauh akan dilakukan selama seminggu, setelah itu sekolah libur dua minggu, yang untuk sebagian besar negara akan lebih awal dari yang dijadwalkan.

Setelah itu, siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar akan kembali ke sekolah, sedangkan siswa sekolah menengah dan menengah atas akan melanjutkan pembelajaran jarak jauh selama satu minggu.

Keputusan itu dianggap Macron sebagai solusi terbaik untuk memperlambat virus. Prancis sebelumnya telah berhasil membuka sekolahnya lebih lama selama pandemik daripada negara tetangga lainnya.

Dilansir oleh BBC, penutupan sekolah juga didukung oleh Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, dia mengatakan langkah tersebut merupakan upaya terakhir yang diperlukan  karena "situasi yang sangat serius".

Sekelompok guru sekolah Prancis sebelumnya telah mengajukan keluhan hukum terhadap Menteri Pendidikan, Jean-Michel Blanquer, karena "membahayakan nyawa orang lain", yang menuduhnya telah gagal dalam melindungi staf selama kontak rutin dengan anak-anak di ruang kelas.

Baca Juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Diklaim 90 Persen Efektif

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya