Prancis Lockdown Nasional Ketiga, Sekolah Tutup 3 Minggu
Jumlah kematian akibat COVID-19 sebanyak 95.337
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Paris, IDN Times - Prancis saat ini telah menghadapi peningkatan kasus COVID-19 yang mengkhawatirkan, untuk itu Presiden Emmanuel Macron pada Rabu (31/03/2021) menyampaikan akan memperpanjang tindakan pembatasan sosial dari 19 wilayah ke semua wilayah Prancis. Pembatasan akan berlaku mulai 3 April dan akan berlangsung selama sebulan. Pada saat pembatasan diterapkan sekolah akan tutup selama tiga pekan.
Baca Juga: Jerman Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca
1. Pembatasan wilayah ketiga Prancis
Dilansir BBC, pembatasan nasional ketiga Prancis ini diumumkan oleh Presiden Macron pada hari Rabu (31/03/2021) melalui siaran televisi. Dalam pidatonya Macron menggambarkan situasi di negara itu sebagai "sensitif" dan mengatakan bahwa April akan terbukti penting. "Kami akan kehilangan kendali jika tidak bergerak sekarang," katanya.
Macron menyampaikan bahwa pembatasan yang diberlakukan di 19 distrik awal bulan ini, termasuk penutupan bisnis yang bukan kebutuhan utama, bepergian olahraga yang dibatasi dalam jarak 10 km dari rumah, dan larangan bepergian ke negara bagian lain tanpa alasan yang jelas. Pembatasan tersebut akan diperpanjang dan berlaku secara nasional. Jam malam nasional Prancis pukul 19:00 akan tetap berlaku dan orang-orang kembali diminta untuk bekerja dari rumah.
"Setiap orang harus membatasi kontak mereka dengan orang lain," katanya, seraya menambahkan bahwa orang-orang akan diberikan akhir pekan Paskah untuk mendapatkan diri mereka sendiri di tempat yang mereka inginkan untuk melakukan isolasi.
Menurut kantor perdana menteri parlemen akan mendiskusikan langkah-langkah yang diumumkan oleh Macron sebelum memberikan suara pada mereka pada hari Kamis.
Keputusan Macron telah membuka target yang lebih jelas sekarang untuk pihak oposisi, yang mungkin akan menyerang Macron yang mengesampingkan saran ilmuwan untuk melakukan pembatasan nasional pada bulan Januari. Sebelumnya Prancis telah diperingatkan adanya varian baru dari Inggris yang bisa membahayakan pada bulan Maret.
Alasan lain yang menjadi sensitif adalah Inggris. Setiap orang di Prancis dapat melihat betapa lebih baik program vaksinasi di sana. Jika Inggris mulai melanjutkan kehidupan normal seperti sebelum pandemik, sementara Prancis masih berjuang, pertanyaan sulit akan diajukan kepada presiden, sementara pemilu akan berlangsung tahun depan.
Baca Juga: Vaksin Pfizer dan Moderna Diklaim 90 Persen Efektif
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.