TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Putin Dituduh Kirim Rudal ke Separatis untuk Tembak Pesawat Malaysia

Kecelakaan menewaskan 298 penumpang

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Twitter.com/President of Russia)

Jakarta, IDN Times - Tim penyelidik internasional atas pesawat Malaysia Airlines MH17, yang ditembak jatuh oleh separatis Ukraina pada 17 Juli 2014, mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui pasokan rudal untuk separatis Ukraina.

Namun, bukti keterlibatan Putin dan pejabat Rusia lainnya tidak cukup meyakinkan untuk mengarah pada hukuman pidana. Tim penyelidik saat ini telah memutuskan mengakhiri investigasi.

MH17 merupakan penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Pesawat ditembak jatuh oleh sistem rudal BUK Rusia saat terbang di atas Ukraina timur. Serangan itu  menyebabkan 298 penumpang dan awak tewas, termasuk 196 warga Belanda.

Baca Juga: Wah, Putin Berjanji Tidak Akan Membunuh Zelenskyy!

1. Bukti yang menunjukkan Putin terlibat

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Twitter.com/President of Russia)

Melansir Reuters, salah satu penyelidik jaksa Digna van Boetzelaer dari Belanda, pada Rabu (8/1/2023), mengatakan bahwa Putin kemungkinan terlibat atas jatuhnya pesawat.

"Ada indikasi kuat bahwa presiden Rusia memutuskan untuk memasok BUK. (Tapi) temuan ini tidak cukup untuk penuntutan tersangka baru," kata Van Boetzelaer, merujuk pada penyelidikan yang sudah mencapai batasnya.

Jaksa menyampaikan bahwa mereka tidak dapat mengidentifikasi tentara tertentu yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan sistem rudal, yang berasal dari brigade ke-53 Rusia di Kursk. Namun, mereka telah memperoleh bukti dari dua penyadapan telepon.

Bukti pertama adalah percakapan pada 2014 antara pejabat Rusia, yang salah satunya mengindikasikan perlunya persetujuan Putin sebelum permintaan peralatan yang dibuat oleh separatis dapat dikabulkan.

"Tidak diketahui apakah permintaan tersebut secara eksplisit menyebutkan sistem BUK. Beberapa saat kemudian, sistem pertahanan udara yang lebih berat dikirimkan, termasuk BUK yang menembak jatuh MH17," kata jaksa.

Percakapan telepon lainnya pada 2017 antara Putin dengan politisi pro-Rusia terkemuka di provinsi Luhansk, yang mendeklarasikan memisahkan diri dari Ukraina, di mana mereka membahas situasi militer dan pertukaran tahanan.

2. Putin tidak dapat dituntut

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Twitter.com/President of Russia)

Van Boetzelaer mengatakan, sebagai kepala negara Putin tidak dapat dituntut di Belanda. Dia mengatakan bahwa sementara penyelidikan ditangguhkan, saluran telepon akan tetap dibuka jika ada tambahan saksi atau barang bukti. Jika itu terjadi, penyelidikan dapat dilanjutkan lagi.

Kepala Departemen Investigasi Kriminal Nasional Belanda, Andy Kraag, mengatakan kasus tersebut dapat diaktifkan kembali dengan bukti baru. Dia juga mengatakan penyelidikan butuh kerja sama Rusia.

"Jawaban selanjutnya, terletak di Rusia. Dan selama tidak ada kerja sama di Rusia, jawaban itu akan tetap ada. Pintu kami tetap terbuka," katanya.

Piet Ploeg, kerabat korban yang mengepalai yayasan yang mewakili korban MH17, kecewa karena penyelidikannya terhenti. Tapi, dia senang jaksa telah menunjukkan bukti keterlibatan Putin.

"Kami tidak bisa berbuat banyak dengan itu, Putin tidak bisa dituntut. Kami ingin tahu siapa yang pada akhirnya bertanggung jawab dan itu sudah jelas," katanya.

Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin mengatakan, negaranya akan berusaha menggunakan semua mekanisme hukum internasional yang tersedia agar dapat mengadili Putin.

Baca Juga: Rusia Jajikan Dukungan Militer Untuk Mali, Kirim Jet dan Helikopter!

Verified Writer

Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya