Sempat Terputus di Mei, Palestina Melanjutkan Kordinasi dengan Israel
Hamas mengecam tindakan kerja sama dengan Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palestina, IDN Times - Otoritas Palestina akan kembali menjalin kerja sama dengan Israel, yang sempat terhenti di bulan Mei karena Israel ingin mencaplok lebih banyak wilayah di Tepi Barat.
Kerja sama ini diumumkan oleh Hussein al-Sheikh, menteri urusan sipil Otoritas Palestina, Selasa (17/11). Namun, kerja sama ini akan membuat rekonsiliasi dengan kelompok militan Hamas terhambat, melansir dari RT.
1. Kerja sama terhenti karena Israel ingin mencaplok sepertiga Tepi Barat
Sebelumnya Otoritas Palestina telah menjalin kerja sama dengan Israel, namun di bulan Mei Israel berencana mencaplok sepertiga wilayah Tepi Barat. Karena hal tersebut Presiden Mahmoud Abbas memutuskan perjanjian kerja sama, termasuk kerja sama keamanan, melansir dari Al Jazeera.
Rencana pencaplokan Israel terhenti di bulan Agustus karena Uni Emirat Arab yang kembali membangun hubungan dengan Israel. Bahrain dan Sudan juga melakukan hal yang sama dengan imbalan Israel tidak melanjutkan mengambil wilayah lebih luas lagi di Tepi Barat.
Menteri Urusan Sipil Hussein al-Sheikh yang memberitahu bahwa Presiden Abbas akan kembali menjalin kerja sama dengan Israel.
"Jalannya hubungan dengan Israel akan kembali seperti semula. Komitmen Israel terhadap perjanjian yang ditandatangani dengan kami, dan berdasarkan surat resmi tertulis dan lisan yang kami terima." Mengutip dari RT.
Melansir dari France 24, Mohammad Shtayyeh menyebutkan salah satu alasan kembali menjalin hubungan dengan Israel karena pandemi virus corona, yang telah membuat ekonomi memburuk dan gaji pegawai negeri dipotong. Dengan kembali berhubungan Palestina nantinya bisa kembali memperoleh pajak dari Israel. Berikut ucapan Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh.
"Kami akan melanjutkan kontak dengan Israel mengenai masalah keuangan, mengenai masalah kesehatan, mengenai politik. Keputusan itu diambil setelah menerima sepucuk surat yang menunjukkan bahwa Israel siap untuk berkomitmen pada perjanjian yang ditandatangani dengan kami. Untuk kami, ini adalah langkah yang sangat penting ke arah yang benar," kata Mohammed Shtayyeh.
Baca Juga: Pasukan Israel Lancarkan Serangan Udara Terhadap Suriah dan Iran
Baca Juga: Terkait Israel, Palestina Ragu Kebijakan Biden akan Berubah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.