Pasukan Israel Lancarkan Serangan Udara Terhadap Suriah dan Iran

Ini sebagai tindakan balasan Israel atas operasi sebelumnya

Tel Aviv, IDN Times - Para pasukan Israel melakukan serangan udara terhadap pasukan Suriah dan Iran pada hari Rabu, 18 November 2020, waktu setempat yang menewaskan 3 pasukan Suriah tewas dan 1 pasukan lainnya mengalami luka-luka. Ini sebagai bentuk balasan Israel terhadap operasi yang disponsori oleh Iran sebelumnya. Bagaimana awal ceritanya?

1. Serangan kali ini membuat Israel menjadi lebih terbuka ke publik

Pasukan Israel Lancarkan Serangan Udara Terhadap Suriah dan IranIlustrasi pasukan militer. (Pixabay.com/Military_Material)

Dilansir dari The Guardian, pasukan militer Israel dalam pernyataannya mengatakan pesawatnya menghantam fasilitas penyimpanan, kompleks militer, dan baterai rudal permukaan udara Suriah. Pihaknya juga menambahkan membalas atas apa yang disebutnya sebagai operasi yang disponsori oleh Iran, di mana warga Suriah menanam bahan peledak di dekat pangkalan militer Israel di Dataran Tinggi Golan.

Israel juga telah sering melakukan penyerangan terhadap apa yang dikatakannya sebagai target terkait Iran di Suriah dalam beberapa tahun terakhir ini. Tak hanya itu, tindakannya ini sering meningkatkan adanya serangan serupa selama setahun terakhir dalam apa yang dikatakan oleh intelijen Barat dengan menggambarkannya sebagai perang bayangan untuk mengurangi pengaruh Iran. Akan tetapi, serangan kali ini justru membuat pihak Israel menjadi lebih terbuka ke publik dengan menjelaskan detailnya dibandingkan sebelum-sebelumnya.

2. Iran diketahui sudah lama menjadi sekutu utama pemerintah Suriah

Pasukan Israel Lancarkan Serangan Udara Terhadap Suriah dan IranIlustrasi pesawat militer angkatan udara. (Pixabay.com/Website-Photography)

Iran diketahui telah lama menjadi sekutu utama pemerintah Presiden Suriah, Bashar al-Assad, selama perang saudara yang telah menewaskan sebanyak lebih dari 380.000 orang dan perang tersebut meletus setelah penindasan brutal terhadap para pemrotes anti pemerintah. Pemerintah al-Assad tidak pernah secara terbuka mengakui adanya pasukan Iran yang beroperasi atas namanya dalam perang saudara Suriah. 

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyebut Trump sebagai sekutu terkuat Amerika Serikat, memuji pemerintah Amerika Serikat karena pendekatan garis kerasnya terhadap Iran. Akan tetapi, Netanyahu merasa khawatir dengan Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, yang akan berusaha mengembalikan Iran secara diplomatis dengan memulihkan kesepakatan nuklir. 

Baca Juga: Terkait Israel, Palestina Ragu Kebijakan Biden akan Berubah

3. Sebelum serangan ini, Israel telah berulang kali memperingatkan Iran

Pasukan Israel Lancarkan Serangan Udara Terhadap Suriah dan IranPara pasukan militer Israel. (Twitter.com/IDF)

Israel telah berulang kali memperingatkan aspirasi Iran atas hegemoni regional dan telah mengakui melakukan ratusan serangan udara sebagai bagian dari kampanye "perang antar perang". Tujuannya untuk mencegah pengalihan senjata canggih ke Hizbullah di Lebanon dan memperkuat pasukannya di Suriah, di mana mereka dapat dengan mudah bertindak melawan pasukan Israel.

Meskipun Israel biasanya menahan diri untuk tidak menargetkan operasi teror untuk mencoba menghindari pembalasan berikutnya, beberapa serangan yang dianggap berasal dari Israel telah menewaskan beberapa pasukan atas operasi Hizbullah di Suriah bagian selatan. Kehadiran pasukan Hizbullah di Suriah bagian selatan jauh lebih besar dari yang diungkapkan sebelumnya, dengan sekitar 58 lokasi di provinsi Quneitra dan Dara'a, tempat di mana Komando Selatan dan Proyek Golan berada. 

Baca Juga: Palestina Marah Melihat UEA dan Israel Semakin Mesra

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya