UE Beri Yunani 270 Juta Euro untuk Bangun 5 Kamp Pengungsi
Jumlah pencari suaka di Yunani semakin berkurang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Athena, IDN Times - Komisaris Dalam Negeri UE Ylva Johansson pada hari Senin, 29 Maret mengumumkan akan memberikan dana untuk Yunani dalam membangun lima kamp pengungsian di kepulauan Aegean yaitu di pulau Lesbos, Samos, Chios, Kos, dan Leros. Pembangunan kamp baru ditolak warga setempat dengan melakukan aksi unjuk rasa.
1. UE berikan dana 270 juta euro
Melansir dari Euro News, pemberian dana UE disampaikan oleh Johansson setelah melakukan kunjungan ke pulau Samos dan Lesbos. Dalam kunjungan itu Johansson bertemu dengan Menteri Migrasi Yunani Notis Mitarachi dan pejabat lokal. Dana yang akan diberikan yaitu sebesar 270 juta euro (Rp4,5 triliun).
Kamp di Lesbos dengan tergesa-gesa didirikan setelah kebakaran dahsyat di kamp Moria pada September tahun lalu. Lebih dari 3.000 orang tinggal di tenda, meskipun kamp tersebut awalnya dibangun untuk menampung kurang dari 650 orang. Penduduk mengeluhkan sanitasi yang buruk dan masalah listrik.
Setelah kebakaran melanda kamp Moria, UE telah menyiapkan 121 juta euro (Rp2 triliun) untuk pembangunan tiga pusat penerimaan yang lebih kecil di pulau Samos, Kos, dan Leros. Lalu tambahan 155 juta euro (Rp2,6 triliun) untuk membangun pusat penerimaan di Lesbos dan Chios.
Melansir dari The Guardian, pembangunan kamp baru telah diprotes oleh warga yang melakukan aksi unjuk rasa di luar balai kota di tepi pantai di Mytilene, ibu kota Lesbos, ketika Johansson berkunjung ke pulau itu. Beberapa membungkus diri dengan bendera Yunani dan yang lainnya memegang tanda-tanda yang menyerukan solidaritas Eropa. Satu papan bertuliskan: “Tidak untuk Guantanamo Eropa. Malu padamu, Eropa." Yang lain menuliskan: "Tidak ada bangunan di pulau itu, Eropa bertanggung jawab."
Kostas Moutzouris, gubernur regional Aegean utara, mengatakan bahwa dia telah membatalkan pertemuannya dengan Johansson selama kunjungannya. “Kami tidak menginginkan uang untuk kamp baru, kami menginginkannya untuk apa yang kami derita selama ini tetapi tidak untuk membangun kamp baru."
Miratachi menyampaikan bahwa pemerintah memahami tekanan yang dirasakan para penduduk. Namun, dia menambahkan bahwa pembangunan "kamp jenis baru" akan mengurangi "tekanan pada komunitas lokal" dan "membuat banyak perbedaan". Di Samos, kamp baru yang sedang dibangun jauh dari kota pelabuhan utama Vathy. Tidak seperti kamp saat ini, fasilitas baru akan ditutup, yang berarti akses ke dan dari kamp akan dibatasi.
Baca Juga: Dua Abad Merdeka, Yunani Gelar Parade Militer
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Spanyol Gagal Jinakkan Yunani
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.