Uganda Tangguhkan Organisasi Pendukung LGBT
"Politisi menggunakan komunitas LGBT sebagai kambing hitam."
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pihak berwenang Uganda menangguhkan Minoritas Seksual Uganda (SMUG) pada Jumat (5/8/2022). SMUG adalah organisasi yang memperjuangkan hak-hak LGBT di Uganda setelah kelompok itu gagal mendaftar ke Biro Nasional untuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Sejak didirikan pada 2004 kelompok itu merupakan pendukung hak-hak LGBT paling menonjol di Uganda, di mana orang-orang LGBT di negara itu menghadapi diskriminasi.
Baca Juga: Langgar Hukum Internasional, Uganda Bayar Ganti Rugi Rp4,6 T ke Kongo
1. Nama kelompok dipermasalahkan
Melansir Associated Press, Frank Mugisha, pemimpin SMUG pada hari Sabtu telah mengonfirmasi bahwa pihak berwenang yang mengawasi LSM telah meminta SMUG untuk menangguhkan kegiatan.
“Ini berarti bahwa pekerjaan penyelamatan jiwa yang kami lakukan ditunda. Kami tidak bisa melindungi dan mendukung orang-orang LGBT yang rentan. Latar belakangnya, tentu saja, adalah homofobia dan transfobia," kata Mugisha.
Biro LSM dalam pernyataannya menyampaikan bahwa kegiatan kelompok itu harus segera dihentikan karena bukan perusahaan atau LSM. Pendaftarahan telah ditolak biro karena nama kelompok tersebut ditentang.
Mugisha membenarkan bahwa nama kelompok itu ditentang, dia menyampaikan penolakan itu membuat kelompoknya mengajukan banding ke pengadilan dan sedang menunggu keputusan.
Pemimpin SMUG ini juga menyampaikan karena permusuhan terhadap kelompoknya selama bertahun-tahun, dia memutuskan untuk menjalankan SMUG sebagai “asosiasi” daripada sebagai LSM.
Baca Juga: Aktivis LGBT Rusia yang Bagikan Ilustrasi Vagina Dibebaskan Pengadilan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.