TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ditetapkan Lockdown Selama 21 Hari, Warga Zimbabwe Panic Buying

Lockdown keberatan dengan keputusan pemerintah

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memimpin pelantikan anggota kabinetnya di Rumah Negara di Harare, Zimbabwe, Senin (4/12/2017). (REUTERS/Philimon Bulawayo)

Jakarta, IDN Times - Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memutuskan untuk melakukan penguncian wilayah secara nasional atau lockdown, untuk mengurangi penyebaran wabah virus corona yang akan mulai diterapkan pada hari ini, Senin (30/3).

Pada Jumat malam (28/3) lalu, Mnangagwa mengumumkan bahwa lockdown ini akan berlangsung selama 21 hari ke depan.

"Beberapa tindakan akan kami ambil dengan sangat tiba-tiba, tentunya itu pasti akan mengganggu rutinitas sehari-hari kita. tetapi upaya lockdown ini harus diambil," ujar Mnangagwa, dikutip dari Newzimbabwe pada Senin (30/3).

1. Kegiatan warga akan dibatasi selama lockdown berlangsung

(Ilustrasi lockdown) IDN Times/M. Tarmizi Murdianto

Presiden Mnangagwa mengambil upaya lockdown tersebut setelah adanya tujuh kasus terkait virus corona di Zimbabwe. Selain itu angka kematian pun bertambah satu dalam seminggu.

Untuk itu, selama 21 hari ke depan, Mnangnagwa akan membatasi hampir seluruh pergerakan masyarakat di dalam negeri dengan menutup sebagian besar toko dan bank. Selain itu, pemerintah pun menangguhkan penerbangan masuk dan keluar dari Zimbabwe.

2. Presiden Zimbabwe akan melibatkan pasukan keamanan saat lockdown

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam pidatonya pada hari Jumat (28/3) lalu, Presiden Mnangagwa menyebut bahwa ia akan mengerahkan pasukan keamanan untuk menegakkan peraturan saat lockdwon.

"Jika diperlukan, pasukan keamanan akan dikerahkan untuk membantu dalam menegakkan langkah-langkah lockdown dan pemeliharaan ketertiban di sejumlah pasar-pasar," kata Mnangagwa.

3. Sejumlah Masyarakat Zimbabwe merasa keberatan dengan adanya lockdown selama 21 hari

Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa memimpin pelantikan anggota kabinetnya di Rumah Negara di Harare, Zimbabwe, Senin (4/12/2017). (REUTERS/Philimon Bulawayo)

Menanggapi kebijakan lockdown yang diambil oleh presiden Mnangagwa itu, sejumlah masyarakat Zimbabwe merasa keberatan apabila lockdwon harus dilakukan selama 21 hari.

"Kami tidak menentang kuncian itu, Tetapi 21 hari itu agak terlalu lama, kami sudah kekurangan bahan makanan pokok," kata seorang pengelola kios alat tulis di Harare, Isaac Sayeed, seperti yang dikutip dari News24, Minggu (29/3).

Baca Juga: COVID-19 Masih Merajalela, Italia Perpanjang Lockdown hingga 31 Juli

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya