Perkembangan COVID-19 di Dunia, Negara Mana Saja yang Terparah?
Kasus positif virus corona di Amerika Serikat melejit!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Masyarakat dunia hingga saat ini masih harus terus bertempur melawan pandemik virus corona. Sejumlah negara merasakan adanya peningkatan serta penurunan jumlah kasus yang diakibatkan oleh wabah virus yang mudah menular itu.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga saat ini tercatat kasus virus corona telah mewabah di 199 kawasan dan negara di dunia, dengan jumlah kasus yang mencapai 465.915 orang, serta telah menyebabkan 21.031 orang meninggal dunia.
Berikut perkembangan terkini virus corona di sejumlah negara.
Baca Juga: Kabar Baik! Vaksin Virus Corona Mulai Diujicobakan di Amerika Serikat!
1. Tren penambahan kasus virus corona di Italia menurun
Italia yang menjadi negara yang paling parah terdampak wabah virus corona di dunia, hingga saat ini telah melaporkan sebanyak 80.539 kasus, serta sebanyak 8.215 orang warganya yang dilaporkan telah meninggal dunia.
Meski pun begitu, dalam empat hari terakhir, tren penambahan kasus kematian akibat virus corona di Italia dikatakan telah menurun.
Pada Rabu (25/3) kemarin, Badan Perlindungan Sipil Italia mencatat adanya 3.491 kasus virus corona baru, yang telah menurun dari 3.612 kasus yang dicatat sebelumnya pada hari Selasa (24/3) lalu.
Namun, hal tersebut justru menimbulkan kekhawatiran akan wilayah di bagian selatan Italia. Bagian Selatan Italia dikhawatirkan akan menjadi wilayah yang akan terkena peningkatan jumlah kasus virus corona selanjutnya.
Beberapa daerah yang berada di Selatan Italia seperti Campania di sekitar Naples dan Roma, memiliki sistem kesehatan yang tidak lengkap dibandingkan di wilayah utara. Sejauh ini telah dilaporkan adanya 74 jumlah kasus kematian di Campania dan 95 di Roma.
Seperti yang dilansir dari BBC, Kamis (27/3), dalam sebuah surat terbuka kepada Perdana Menteri Giuseppe Conte, Presiden wilayah Campania Vincenzo De Luca, mengatakan bahwa pemerintah pusat tidak dapat menyediakan ventilator dan peralatan kesehatan lain dengan cukup untuk digunakan dalam menangani pasien virus corona.
Baca Juga: 198 Negara Terjangkit Corona, Italia Pegang Rekor Kematian Terbanyak