TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Peradaban Sao, Komunitas Misterius di Afrika Tengah

Terlupakan tapi tetap berkontribusi kepada Afrika!

bekas gedung Sultan Sao di Desa Gaoui, Chad (mapio.net)

Peradaban Sao adalah salah satu peradaban mayor di Benua Afrika yang ada sejak abad ke-6 SM. Tentu saja, Afrika memiliki berbagai peradaban besar dan terkenal, seperti Mesir Kuno dan Songhai, yang jauh lebih populer di telinga kebanyakan orang. Alhasil, keberadaan Sao seakan-akan tenggelam dan sangat jarang dibahas atau diinformasikan kepada publik.  

Kenyataannya, peradaban yang berpusat di kawasan Afrika Tengah ini masih memiliki kontribusi dalam pembentukan sejarah, budaya, dan identitas negara-negara di area tersebut. Jadi, penasaran apa saja fakta-fakta Peradaban Sao yang nampak misterius ini? Silakan menyimak daftar berikut, ya!  

1. Berhasil bertahan selama 2000 tahun

Peradaban Sao dimulai sejak abad ke-6 SM dan mendominasi wilayah negara Chad, Kamerun, dan Republik Afrika Tengah. Kultur besar ini sebenarnya dianggap sebagai yang tertua di kawasannya. Meskipun sama sekali tidak terkenal, peradaban ini ternyata tetap bertahan selama 2000 tahun, lho!

Kebanyakan peneliti meyakini bahwa Peradaban Sao yang asli berakhir karena adanya perpecahan/perpisahan budaya yang mungkin terjadi sejak awal abad ke-16 M. Di yang sama, penjajahan oleh Kekaisaran Kanem-Bornu juga dianggap sebagai sebuah alasan kuat yang lainnya.

2. Berdomisili di sekitar Sungai Chari yang punya sejarah konflik berdarah

Sungai Chari, Chad (mindat.org)

Sungai Chari adalah sungai besar yang bermuara dari Danau Chad dan menjadi batas negara sebagian wilayah Kamerun dan Chad. Komunitas Sao yang dulunya tinggal di sekitar sungai ini merupakan keputusan yang tepat karena daratan disekitarnya sangatlah subur dan "ramah" terhadap kegiatan perikanan maupun peternakan.  

Kini, Sungai Chari beberapa kali menjadi perebutan di antara masyarakat perbatasan di 2 negara yang berbagi sungai tersebut. Dilansir VOA, pernah terjadi konflik berkepanjangan antara peternak dan nelayan yang sama-sama memperebutkan sumber air dari Sungai Chari di bulan Agustus kemarin. Permasalahan tersebut sesungguhnya cukup parah karena dilaporkan sudah memakan kurang lebih 100 korban jiwa dan menyebabkan banyak desa terbakar, sehingga ribuan penduduk setempat terpaksa mengungsi.   

Baca Juga: 8 Hewan yang Paling Terkenal di Peradaban Mesir Kuno

3. Diyakini sebagai keturunan Dinasti Hyksos di Mesir

ilustrasi penjajahan bangsa Hyksos terhadap Mesir (cleopatraegypttours.com)

Sebuah teori yang sangat dipercaya oleh ilmuwan hingga saat ini menyatakan bahwa orang-orang Sao sebenarnya berasal dari keturunan bangsa Hyksos, komunitas asing yang berhasil menjajah Mesir dan menguasai negara tersebut. Peradaban Sao diyakini sebagai warisan orang-orang Hyksos yang kabur ke selatan setelah kekuasaannya tumbang akibat serangan dari bangsa lain. Di sisi lain, ada yang beropini bahwa komunitas Sao hanyalah suatu suku asli di Afrika Tengah yang memang mengalami kemajuan pada masanya.  

4. Memiliki seni patung yang 'mencengangkan'

patung-patung era Peradaban Sao (ancient-origins.net)

Seni sebagai salah satu sarana berekspresi manusia tentu tidak dapat terpisahkan dari suatu kebudayaan atau peradaban khas suatu bangsa. Peradaban Sao juga dipastikan memiliki artisan handal yang menghasilkan beragam karya seni berdasarkan temuan-temuan arkeologi di wilayah domisilinya. Tembaga, perunggu, besi, atau terakota merupakan beberapa pilihan material yang sering digunakan para perajinnya dalam memproduksi guci, tembikar, dan patung manusia atau hewan. 

Namun, karya budaya Sao yang mungkin paling terkenal karena keunikannya adalah seni patungnya. Figur-figur "manusia" yang menjadi ciri khas patung Sao sebenarnya adalah perwujudan antropomorfisme (penggabungan ciri-ciri manusia dan makhluk bukan manusia) yang sekaligus menjadi bukti kekreativitasan dan kemajuan berpikir pada era peradaban kuno ini.  

Baca Juga: 7 Fakta Kelam Kehidupan Perempuan di Masa Peradaban Romawi Kuno

Verified Writer

Juan A. Soedjatmiko

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan informasi atau kata dalam artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya