TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Peradaban Harappa, Paling Maju pada Masanya

Penemu sistem pengukuran berat benda yang akurat!

Mohenjo-daro, salah satu kota terbesar pada era Peradaban Harappa (unsplash.com/Noman Bukhari)

Sungai Indus yang sekarang berlokasi di Pakistan mungkin lebih dikenal sebagai objek wisata yang indah. Akan tetapi, sungai ini menjadi saksi sejarah bertumbuhnya salah satu peradaban yang sangat tersohor. Peradaban Harappa, atau yang seringkali juga dinamakan Peradaban Lembah Sungai Indus, diyakini sebagai kebudayaan paling kuno di kawasan Pakistan dan India kuno. Hal tersebut terbukti dari betapa majunya pengetahuan masyarakat kuno di kawasan ini baik dalam bidang politik, pembangunan, teknik, tata kota, kesenian, agrikultur, dan lain sebagainya. 

Apabila kalian belum tahu, Peradaban Harappa adalah satu dari tiga peradaban besar pertama di dunia, sedangkan dua yang lainnya adalah Mesopotamia dan Mesir. Di samping itu, apa saja fakta lain Peradaban Harappa yang membuatnya paling berbeda? Yuk, silakan disimak ya! 

1. Sudah ada sejak milenium ke-7 SM

situs arkeologi Harappa di Pakistan (www.worldhistory.org)

Ketika Mesir Kuno baru saja bersatu membentuk negeri monarki pertama pada sekitar tahun 3150 SM, suatu komunitas di Lembah Sungai Indus mulai berkembang dan mengalami urbanisasi hampir sekitar empat ribu tahun sebelumnya. Peradaban Lembah Sungai Indus/Harappa diyakini sudah ada sejak milenium ke-7 SM. Situs tertua yang diketahui di kawasan ini adalah Mehrgarh, yang memberikan bukti kemajuan pengetahuan rakyatnya dalam hal pertanian, peternakan, dan pembuatan keramik. Namun, dua kota terbesar dan termaju dari peradaban ini adalah Mohenjo-daro dan Harappa, yang keduanya baru dibangun pada tahun 2600 SM.

2. Diyakini memiliki populasi sebesar lima juta penduduk pada masa kejayaannya

reruntuhan kompleks Mohenjo-daro yang luas (www.worldhistory.org)

Para peneliti meyakini bahwa total populasi Peradaban Lembah Sungai Indus purba pernah mencapai lima juta penduduk, yang mayoritas kemungkinan tinggal di Mohenjo-daro dan Harappa. Wilayah yang terpengaruh oleh peradaban ini juga diteliti mencapai sekitar 1500 kilometer di sepanjang Sungai Indus.

Baca Juga: 5 Hewan yang Dipuja dalam Peradaban Mesir Kuno, Ada Kucing Lho

Peradaban Harappa terkenal akan kepandaian rakyatnya dalam menghasilkan karya seni bahkan sejak awal dimulainya peradaban ini. Kebanyakan artefak yang diproduksi oleh masyarakatnya pada saat itu adalah patung, segel, "mainan", aksesoris, dan figur-figur lainnya yang terbuat dari batu sabun, terakota, keramik, perunggu, tembaga, perak, timah, atau emas. Masyarakat Harappa juga memproduksi tembikar yang umumnya bewarna merah dengan dekorasi organik bewarna hitam yang cukup mendetail dan rapi. Ini membuktikan keuletan dan keniatan para perajin untuk memanfaatkan sebaik mungkin segala sumber daya alam yang ada sebagai material pembuatan karya seni. 

3. Menghasilkan karya seni yang sangat beragam dan berkualitas

bejana dari Peradaban Harappa (www.worldhistory.org)

4. Memproduksi segel-segel unik dengan tulisan yang sampai sekarang belum berhasil ditafsirkan

tulisan misterius pada artefak dari Peradaban Harappa (www.worldhistory.org)

Salah satu artefak Peradaban Harappa yang paling menarik adalah kumpulan segel-segel dari batu sabun yang diyakini berguna sebagai cap nama suatu barang untuk keperluan perdagangan. Pada segel-segel tersebut juga terdapat tulisan kuno yang sampai sekarang belum berhasil diartikan oleh para profesional dan bahkan tidak diketahui tergolong dalam keluarga atau rumpun bahasa apa.

5. Penemu sistem timbangan dan ukuran standar pertama di dunia

ilustrasi timbangan antik (unsplash.com/Roman Kraft)

Masyarakat Harappa memiliki sistem timbangan untuk mengukur berat yang benar-benar mengejutkan ilmuwan. Alat ukur "primitif" mereka diyakini sudah berstandar dan akurat setelah melalui berbagai penelitian. Timbangan Harappa ternyata juga mempunyai anak bandul seperti timbangan kodok yang umumnya ditemui di pasar-pasar tradisional. Kumpulan anak bandul tersebut berbentuk kubus kayu dengan berat yang secara urut mengikuti sistem biner (yaitu 1, 2, 4, 8, dan seterusnya) serta sistem desimal.

Baca Juga: 5 Peradaban Kuno yang Melakukan Pengorbanan Manusia, Korbannya Ribuan!

Verified Writer

Juan A. Soedjatmiko

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan informasi atau kata dalam artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya