TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Armenia Desak Rusia Lindungi Integritas Teritorialnya

Wilayah Kaukasus memanas

Pasukan Rusia dan Armenia dalam sebuah latihan militer bersama di Wilayah Armenia. twitter.com/301_AD

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Keamanan Armenia Armen Grigoryan meminta Federasi Rusia untuk menepati janji kesepakatan pertahanannya dengan Armenia. Permintaan itu disampaikan Armenia, Selasa (16/11) setelah Yerevan dan Baku kembali saling serang di sepanjang perbatasan negara mereka.

Menurut Grigoryan, Rusia dan Armenia memiliki sebuah kesepakatan pertahanan bersama yang telah disepakati sejak 1987, seperti yang dilansir dari Reuters.

Tidak hanya itu, Rusia juga bertanggung jawab atas pertahanan Armenia sebagaimana keduanya adalah bagian dari pakta pertahanan Collective Security Treaty Organization (CSTO).

1. Sekitar 15 Prajurit Armenia gugur di perbatasan Azerbaijan

Korban militer Armenia mulai berjatuhan akibat serangan yang dilakukan Azerbaijan. Melansir Reuters, setidaknya 15 Prajurit Armenia gugur dan 12 lainnya ditahan oleh militer Azerbaijan ketika melancarkan serangannya ke perbatasan Armenia.

Armenia juga diketahui kehilangan dua posisi pertahanan di lokasi yang tidak disebutkan. Meskipun begitu, lokasi pertempuran diketahui terjadi di sepanjang perbatasan Armenia-Azerbaijan yang berbatasan langsung dengan Wilayah Nagorno-Karabakh. 

Berdasarkan pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Azerbaijan, serangan yang terjadi di beberapa titik perbatasan tersebut adalah aksi "balasan". Baku bersikukuh jika apa yang mereka lakukan merupakan pembelaan diri atas provokasi yang terlebih dahulu dilakukan Armenia dalam beberapa hari terakhir. 

Baca Juga: Azerbaijan Desak Armenia Serahkan Peta Ranjau

Melihat Yerevan dan Baku saling serang satu sama lain, dua entitas besar di Eropa langsung bersuara. Rusia dan Uni Eropa meskipun biasanya saling bersebrangan untuk sesaat memutuskan sama-sama mendukung proses de-eskalasi.

Dikutip dari Al Jazeera, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu dan Kepala Komisi Uni Eropa Charles Michel mendesak seluruh pihak untuk tidak melanjutkan konfrontasi. Keduanya setuju Armenia-Azerbaijan agar menjauhi provokasi dan menghentikan seluruh aktivitas militer. 

Walupun Moskow diminta secara khusus oleh Yerevan untuk datang membantu, namun sampai saat ini belum ada tanggapan dari Kremlin. Sementara itu, seluruh pasukan Rusia yang berada di Armenia, secara khusus Pangkalan Militer Rusia 106 di Kota Gyumri, telah diperintahkan bersiaga penuh. 

2. Rusia dan Uni Eropa minta kedua pihak jauhi konfrontasi

Menteri Pertahanan Federasi Rusia, Sergey Shoygu. twitter.com/mod_russia

Baca Juga: Warga Iran Rela Pergi ke Armenia hanya untuk Divaksinasi

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya