Azerbaijan Desak Armenia Serahkan Peta Ranjau

Ketika dialog gagal, pengadilan jadi pilihan

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Luar Negeri Azerbaijan Elnur Mammadov melalui International Court of Justice (ICJ) desak Armenia untuk menyerahkan peta sebaran ranjau di Kawasan Nagorno-Karabakh. Desakan itu disampaikan Azerbaijan, Senin (18/10) ketika mahkamah internasional sedang membahas tuntutan legal terkait konflik Armenia dan Azerbaijan.

Melansir Reuters, permintaan yang disampaikan Azerbaijan di ICJ tersebut menjadi pertemuan sidang kedua antara Armenia-Azerbaijan setelah minggu lalu gagal mencapai kompromi. ICJ sendiri adalah lembaga legal resmi milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berguna untuk menyelesaikan sengketa antar negara secara hukum. 

1. Kedua pihak saling menyalahkan

Azerbaijan Desak Armenia Serahkan Peta RanjauPeta pembagian administrasi Nagorno-Karabakh yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia. twitter.com/sdrlc

Sama seperti sidang pertama, Yerevan dan Baku terus saling menyalahkan satu sama lain. Dikutip dari Reuters, ketika Delegasi Azerbaijan menyebutkan jika keberadaan ranjau di Nagorno-Karabakh merupakan kesengajaan Armenia untuk membasmi Etnis Azerbaijan, Perwakilan Armenia membantah tuduhan tersebut.

Menurut Delegasi Armenia Yeghishe Kirakosyan, justru militer Azerbaijan lah yang menanam ribuan ranjau di Nagorno-Karabakh pada 1990an. Meskipun begitu, Armenia menegaskan bahwa pemerintahannya telah menyerahkan dua peta ranjau dan mereka siap menyediakan lebih banyak peta jika diperlukan. 

2. Azerbaijan siap normalisasi hubungan dengan Armenia

Azerbaijan Desak Armenia Serahkan Peta RanjauPresiden Azerbaijan, Ilham Aliyev. president.az

Hubungan Azerbaijan dan Armenia tidak pernah kembali normal sejak 1988 ketika kedua pihak saling menyatakan perang untuk merebutkan Wilayah Nagorno-Karabakh. Berkali-kali kesepakatan gencatan senjata telah ditempuh guna menghentikan perang, namun relasi diplomatik gagal hingga detik ini. 

Meskipun normalisasi hubungan terlihat tidak mungkin, tetapi Azerbaijan mulai menunjukkan keinginan langkanya untuk berdamai dengan Armenia.

Pada minggu lalu, Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov menjelaskan jika Baku siap memperbaiki hubungan diplomatik bersama Armenia dalam aspek prinsip hukum internasional, kedaulatan, dan integritas nasional, seperti yang dilansir dari Daily Sabah.

Hanya dengan perseteruan yang terjadi terus menerus, secara khusus terkait masa depan Nagorno-Karabakh, kedua belah pihak diprediksi akan sangat sulit mencapai normalisasi dalam waktu dekat.

Baca Juga: Yerevan Tuduh Azerbaijan Punya Dendam Etnis ke Armenia

3. Belum ada kepastian dari ICJ

Azerbaijan Desak Armenia Serahkan Peta RanjauSuasana persidangan International Court of Justice di Kota Den Haag, Belanda. twitter.com/HalyeyMaxamuud

Penyelesaian sengketa melalui Mahkamah Internasional atau ICJ memang diperlukan kerja sama tingkat tinggi bagi seluruh pihak yang terlibat. Sampai saat ini, baik Armenia dan Azerbaijan terlihat enggan bekerja sama dan terus menggempur pengadilan dengan berbagai jenis tuduhan.

Dilaporkan Reuters, prosedur ICJ setidaknya memerlukan beberapa tahun untuk mencapai putusan akhir dari kasus yang disidangkan. Namun, sebuah pengecualian dapat diterima dalam keadaan darurat jika masing-masing negara yang mengajukan kasus yang sama ingin secepatnya menyelesaikan sengketa.

Dikarenakan perseteruan yang terus menyelimuti proses persidangan Armenia-Azerbaijan maka ICJ belum dapat memberikan putusan yang sangat ditunggu oleh kedua negara.

Baca Juga: Azerbaijan: Terjadi Ledakan yang Guncang Laut Kaspia

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya