TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Misi Selesai, AS Kembalikan Markas Militer ke Irak

Secara bertahap AS mulai meninggalkan Irak

Penandatanganan penyerahan kembali Kamp Militer Taji dari Militer AS kepada Militer Irak, pada 23 Agustus 2020. twitter.com/OIRSpox

Baghdad, IDN Times - Militer Amerika Serikat pada hari Minggu (23/08), mengembalikan salah satu markas militernya, Kamp Taji, kepada Militer Irak dengan harapan Pemerintah Irak dapat kembali menggunakan kamp militernya tersebut guna mempertahankan kedaulatan. 

Kamp Militer Taji, terletak 20 km di bagian Utara Ibu Kota Irak, Baghdad, merupakan salah satu kamp militer yang digunakan Pasukan AS bersama koalisi dalam melaksanakan operasi militer melawan ISIS di Wilayah Irak dan sekitarnya, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Dua ribu Pasukan Koalisi dipulangkan dari Kamp Taji 

Pernyataan resmi dari Pasukan Koalisi tentang pengembalian Kamp Militer Taji ke tangan Militer Irak secara penuh, pada 23 Agustus 2020. twitter.com/OIRSpox

Kamp Taji sendiri merupakan kamp militer yang sebelumnya dimiliki oleh Militer Irak namun dipindahtangan ke Amerika Serikat saat kejatuhan rezim Saddam Hussein. Dikutip dari MiddleEastEye, Markas Militer Taji menampung setidaknya 2.000 Pasukan AS dan koalisi dimana sebagian besar dari mereka sudah dipulangkan ke negara masing-masing.

Penarikan pulang Pasukan Koalisi sudah dimulai di awal Musim Panas tahun 2020, namun kegiatan pemulangan ini baru akan selesai dalam beberapa hari kedepan dikarenakan masih terdapat beberapa Prajurit Koalisi yang mengawasi penyerahan peralatan militer dan Kamp Militer Taji senilai $347 juta ke Pasukan Keamanan Irak.

2. Sempat diserang Roket Pejuang Iran

Pernyataan resmi dari Pasukan Koalisi atas terjadinya serangan roket terhadap Kamp Militer Taji, pada 11 Maret 2020. twitter.com/OIRSpox

Hubungan tegang antara AS-Iran sering kali membuat keduanya berada di jalur konflik yang sulit dihindari. Beberapa bulan setelah Amerika Serikat memerintahkan serangan udara yang membunuh salah satu jenderal paling berpengaruh di Iran, Qassem Soleimani, Pejuang Iran melancarkan serangan roket sebagai salah satu bentuk pembalasan kepada AS, dilansir Reuters

Serangan dilakukan selama tiga hari dari 11 Maret-14 Maret 2020 telah menyebabkan dua Prajurit AS dan satu Prajurit Inggris gugur. Menurut laporan, setidaknya puluh roket dikabarkan menghantam Kamp Taji sehingga memaksa Pasukan AS meluncurkan serangan udara terhadap lokasi pertahanan Pejuang Iran, Kataib Hezbollah, di Irak yang dianggap sebagai dalang penyerangan.

Baca Juga: Di Balik Situasi PM Irak Jelang Pertemuannya dengan Trump

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya