PBB Kecam Pembunuhan Aktivis dan Jurnalis di Afghanistan
Tidak ada yang aman di Afghanistan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
New York, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Senin (15/02), mengecam aksi pembunuhan ataupun pembantaian terhadap pejuang kemanusiaan dan jurnalis yang marak terjadi di Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir.
Kecaman itu disampaikan PBB setelah hasil laporan UN Assistance Mission in Afghanistan (UNAMA) menyebutkan jika sejak proses dialog perdamaian antara Taliban dan Pemerintah Afghanistan yang dimulai sejak bulan September 2020, terdapat 11 aktivis dan jurnalis yang sudah terbunuh di Afghanistan sampai hari ini, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. 65 jurnalis hingga aktivis kemanusiaan menjadi korban pembunuhan dari tahun 2018
Jumlah korban yang disampaikan dalam laporan PBB yang telah dikumpulkan oleh UNAMA ternyata tidaklah main-main. Dikutip dari UN News, setidaknya 65 aktivis kemanusiaan, pekerja media, dan jurnalis, dinyatakan terbunuh di Afghanistan terhitung dari 1 Januari 2018 hingga 31 Januari 2021.
Laporan UNAMA menyebutkan sebagian besar penyebab kematian terbagi menjadi dua aksi, yaitu penembakan dan pengeboman. Kematian tertinggi terjadi di antara bulan April-Juni 2018 lalu, dimana 12 orang yang merupakan bagian dari aktivis kemanusiaan maupun jurnalis harus menjadi korban pembunuhan. Dari 12 orang yang terbunuh, 10 diantaranya meninggal dunia karena serangan bom, sedangkan 2 orang lainnya ditembak mati.
Baca Juga: Serangan Bom di Afghanistan Tewaskan Wakil Gubernur Kabul
Baca Juga: 500 Truk Terbakar di Islam Qala, Perbatasan Afghanistan-Iran
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.