TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Putin Ajak Keterlibatan Turki dalam Negosiasi Nagorno-Karabakh

Turki dipercaya sebagai aktor penting 

Presiden Federasi Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. twitter.com/KremlinRussia_E

Moskow, IDN Times - Presiden Federasi Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin, pada hari Kamis (29/10), mengajak Pemerintah Turki untuk ikut dalam negosiasi atau dialog damai guna mendamaikan Nagorno-Karabakh. 

Pernyataan ini disampaikan Presiden Putin setelah Pasukan Armenia dan Azerbaijan melanjutkan pertempuran mereka yang menyebabkan lebih banyak korban sipil berjatuhan di Kawasan Nagorno-Karabakh ataupun sekitarnya meskipun sudah beberapa kali gencatan senjata diberlakukan, seperti yang dilansir dari Reuters

Baca Juga: Turki Bantah Tuduhan Provokasi dari Koalisi Yunani, Siprus dan Mesir

1. Partisipasi Turki dan negara lain diperlukan

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, bersama Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. twitter.com/MevlutCavusoglu

Turki yang mendukung penuh aksi militer Azerbaijan untuk merebut Nagorno-Karabakh dari Armenia, menjadi salah satu aktor penting yang dapat ikut mendukung dialog damai. Dikutip dari DailySabah, Presiden Vladimir Putin mengajak Turki dan negara-negara lainnya untuk ikut serta dalam mendamaikan Nagorno-Karabakh melalui partisipasi mereka di negosiasi ataupun dialog damai.

Group Minsk dari OSCE juga menjelaskan jika pada hari Jumat (30/10), baik Menteri Luar Negeri Armenia dan Azerbaijan direncanakan untuk bertemu di Kota Jenewa, Swiss, untuk membahas negoasiasi perdamaian. Tetapi, belum ada konfirmasi dari kedua negara mengenai kehadiran menterinya. Dengan ketidakjelasan ini, Amerika Serikat, Rusia, dan Prancis, sebagai Wakil Ketua OSCE terus mendesak kedua pihak untuk menghentikan permusuhan secepatnya. 

2. Uni Eropa desak negosiasi damai menjadi prioritas

Bendera Uni Eropa. twitter.com/EU_Commission

Persengketaan yang sudah mendarah daging untuk merebutkan Nagorno-Karabakh antara Armenia dan Azerbaijan, menjadi faktor yang sangat sulit untuk dikendalikan. Berlanjutnya permusuhan walaupun dengan gencatan ketiga yang ditengahi Amerika Serikat beberapa waktu lalu, Uni Eropa mendesak bahwa "negosiasi substansif" harus kembali menjadi prioritas untuk menemukan jalan damai, dilansir dari Reuters

Menanggapi peningkatan intensitas pertempuran di Kawasan Nagorno-Karabakh dalam satu bulan terakhir, Uni Eropa sangat memprotes keras konflik ini dan menyimpulkannya sebagai sebuah hal "yang tidak bisa diterima". Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan bahwa masalah di Nagorno-Karabakh yang terjadi sekarang hanya dapat diselesaikan jika kedua pihak pertama-tama berhenti untuk saling bertempur dan saling bunuh.

Baca Juga: Ditariknya Kapal Turki, Redamkan Perselisihan Turki dan Yunani

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya