TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suriah Siap Kerjasama, Turki Didesak Tarik Mundur Pasukannya

Menghidupi kembali Pakta Keamanan 1998

The Advocate

Damaskus, IDN Times - Pemerintah Suriah, pada hari Sabtu (26/01) menyatakan siap menormalisasikan hubungan dan kerjasama kemanan bersama Turki menurut Perjanjian/Pakta Keamanan Adana tahun 1998.

Namun, semua ini akan dapat berjalan jika Turki menarik mundur seluruh pasukannya dari Suriah dan menghentikan dukungan terhadap pasukan Pemberontak Suriah, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Suriah siap berkomitmen terhadap Perjanjian Adana 1998

Middle East Institute

Dikutip dari VOA, Kementerian Luar Negeri Suriah menegaskan bahwa Suriah siap berkomitmen dalam Perjanjian Adana 1998, dimana perjanjian/pakta keamanan ini membuat Suriah tidak lagi menerima dan memberi perlindungan kepada anggota Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang dilarang di Turki.

Pemerintah Suriah dan Turki yang menandatangani pakta keamanan ini pada tahun 1998 memiliki tujuan untuk berkerjasama menghadapi segala jenis aksi terorisme dikedua wilayah, termasuk menghentikan ekspansi militan Kurdi yang berada di perbatasan Turki-Suriah.

"Suriah tetap berkomitmen untuk perjanjian ini dan seluruh perjanjian yang berkaitan dengan perang melawan teror dalam segala bentuknya oleh kedua negara (Suriah-Turki)", ujar Kementerian Luar Negeri Suriah. 

2. Kembalinya ke Perjanjian Adana dikhawatirkan dapat melawan kebijakan baru AS

Stars and Stripes

Turki mulai terlibat langsung dalam Konflik Suriah ketika pasukannya begerak ke Suriah secara terang-terangan pada tahun 2016 lalu. Militer Turki pada saat itu melaksanakan operasi militer untuk menghentikan aktivitas militan Kurdi dan ISIS di perbatasan Suriah-Turki yang sebagian besarnya merupakan wilayah Kurdi. Namun, dalam pelaksanaannya Turki mengirim pasukan bersama alutsista yang cukup banyak dan memberi bantuan kepada Pemberontak Suriah (SDF) sehingga dapat terhindar dari ancaman pasukan Pemerintah Suriah yang berada di Selatan. 

Usulan Vladimir Putin kepada Erdogan agar Turki dan Suriah kembali ke Perjanjian Adana 1998 untuk membantu meningkatkan keamanan perbatasan dan regional, secara khusus di wilayah Kurdi, dikhawatirkan Diplomat Barat merupakan sebuah cara untuk melawan kebijakan baru AS yang melindungi pasukan Kurdi, dilansir dari Reuters. Presiden Donald Trump yang segera menarik pasukannya dari Suriah menyatakan akan membuat zona aman selagi tidak ada kehadiran pasukan AS untuk melindungi pasukan/militan Kurdi yang menjadi sekutu utama AS dalam perlawanannya melawan ISIS.

Meskipun begitu, menurut Rusia perjanjian ini akan berjalan dengan sangat baik jika Pemerintah Turki benar-benar menghentikan pemberian bantuannya kepada pemberontak dan menarik pasukannya dari Suriah.

Baca Juga: KTT Liga Arab di Lebanon Desak Pemulangan Pengungsi Suriah

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya