Tidak Sepakat, Siprus Hadang Sanksi Uni Eropa terhadap Belarusia
Dibutuhkan kesepakatan semua anggota
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Brussels, IDN Times - Pemerintah Siprus pada hari Kamis (01/10), bertahan dengan keputusannya untuk menolak sanksi Uni Eropa terhadap Belarusia dalam pertemuan negara-negara Uni Eropa di Kota Brussels, Belgia, dimana Siprus menjadi satu-satunya negara yang tidak menyetujui.
Aksi ini diambil Siprus setelah melihat adanya ketidakadilan di dalam Uni Eropa yang belum memutuskan diberlakukannya sanksi untuk Turki, setelah negara tersebut terlibat atas kegiatan eksplorasi sumber daya alam di Laut Mediterania Timur yang sempat memicu ketegangan bersama Yunani, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. Siprus ingin Uni Eropa jatuhkan sanksi untuk Turki
Ketegangan yang sempat memuncak beberapa bulan lalu di Laut Mediterania Timur setelah Kapal Riset Turki melakukan eksplorasi di laut sengketa, membuat Republik Siprus merasa was-was dengan aksi Turki. Dikutip dari CyprusMail, mengetahui masalah tersebut, Siprus mendesak 26 negara Uni Eropa agar mau menjatuhkan sanksi sebagai hukuman atas kegiatan ilegal Turki beberapa waktu lalu.
Siprus menekankan jika mereka akan terus menentang keputusan sanksi terhadap Belarusia apabila Uni Eropa gagal memenuhi keinginannya. Sikap ini mendapat dukungan dari Kanselir Austria, Sebastian Kurz, dimana ia menjelaskan jika Uni Eropa harus menunjukkan garis merah kepada Turki dengan cara menghentikan dialog serta menjatuhkan sanksi.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.