TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Dorong Pelaksanaan Dialog Empat Arah dengan Rusia

Ketika diplomasi masih menjadi pilihan 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. twitter.com/ZelenskyyUa

Paris, IDN Times - Presiden Republik Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, pada hari Jumat (16/04), menyebutkan bahwa Ukraina akan terus mendorong pelaksanaan dialog empat arah yang akan melibatkan Ukraina, Rusia, Prancis, dan Jerman, sebagai upaya de-eskalasi konflik di Ukraina Timur.

Pernyataan itu disampaikan Zelenskiy dalam pertemuannya dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, di Kota Paris, Prancis, guna membahas aktivitas Militer Rusia di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina yang semakin meningkat, seperti yang dilansir dari Reuters.  

1. Pertemuan N4 menjadi kesempatan terbaik

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dalam pertemuan khusus di Kota Paris, Prancis, pada 16 April 2021. twitter.com/EmmanuelMacron

Presiden Zelenskiy percaya metode dialog empat arah dengan Pertemuan Normandy 4 (N4) masih memiliki kesempatan untuk dicoba. Dikutip dari Reuters, dialog empat arah Normandy 4 yang melibatkan, Rusia, Ukraina, Prancis, dan Jerman, merupakan pertemuan damai antara keempat negara yang berusaha membahas dan mencari jalan terbaik guna menyelesaikan masalah di Ukraina Timur. 

Pertemuan N4 sendiri terakhir dilaksanakan pada bulan Desember 2019, sehingga meninggalkan celah yang mengarah kepada eskalasi hingga saat ini. Ukraina sangat berharap Presiden Federasi Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin, bersedia untuk ikut serta dalam Pertemuan N4 agar ancaman perang ataupun konflik besar antara Rusia-Ukraina dapat dihindari. 

Baca Juga: Rusia Ingin India Produksi Lebih Banyak Alutsista Rusia

2. Ukraina pertimbangkan senjata nuklir 

Rudal Trident berkemampuan nuklir milik Inggris dalam sebuah uji coba militer. twitter.com/RussianEmbassy

Kiev yang tetap mendesak NATO untuk segera menerima keanggotannya, ternyata juga mempertimbangkan opsi lain. Menurut Duta Besar Ukraina untuk Jerman, Andriy Melnyk, apabila NATO menolak Ukraina sebagai anggota barunya, maka ada kemungkinan Kiev akan berusaha mengembangkan senjata nuklir sebagai penghalang utama dalam menghadapi agresi Moskow, dilansir dari AlJazeera

Melnyk beranggapan bahwa penolakan dari NATO dapat menjadi alasan valid bagi Pemerintah Ukraina untuk mempersenjatai dirinya dengan menggunakan senjata pemusnah massal. Sampai saat ini masih belum diketahui pasti respon lanjutan dari NATO setelah mereka mendesak Ukraina untuk segera melakukan reformasi struktur militer dan pertahanan agar sesuai dengan standar NATO jika ingin bergabung. 

Baca Juga: Ukraina Tuduh Rusia Tolak Ajakan Dialog

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya