TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Kejar Keanggotaan NATO

Ancaman serius bagi dominasi Rusia

Pasukan Ukraina dalam sebuah latihan militer gabungan bersama NATO. twitter.com/LANDCMD

Kiev, IDN Times - Presiden Republik Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, pada hari Selasa (06/04), mendesak Pakta Pertahanan NATO untuk segera membuka pintu keanggotaannya sehingga Ukraina dapat bergabung.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Zelenskiy setelah pergerakan Militer Rusia secara masif di beberapa wilayah sepanjang perbatasan Ukraina-Rusia dimana hal tersebut dipercaya dapat mengancam keamanan dan kedaulatan Ukraina, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Ukraina yakin NATO menjadi satu-satunya kunci untuk mengakhiri konflik

Monumen berlambang Logo NATO dan bendera negara-negara anggota NATO di Kota Brussels, Belgia. twitter.com/ItalyatNATO

Pemerintah Ukraina yang mencap pergerakan Militer Rusia dalam beberapa hari terakhir sebagai ancaman serius, menunjuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) sebagai juru kunci perdamaian dan keamanan negaranya. Dikutip dari Reuters, berdasarkan pernyataan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, ia menegaskan bahwa NATO dapat menyelesaikan Perang Saudara Ukraina di Daerah Donbass yang masih dikuasai Pasukan Separatis.

Ukraina percaya keanggotaannya di NATO dapat mengantisipasi ancaman dan agresi militer susulan oleh Federasi Rusia. Namun, Rusia memperingatkan NATO untuk tidak menerima keanggotaan Ukraina dalam bentuk apapun apabila ingin menjamin kestabilan Wilayah Eropa Timur.

Baca Juga: Sekjen NATO: Belum Saatnya Pasukan NATO Tinggalkan Afghanistan

2. Reformasi di tubuh Militer Ukraina menjadi syarat utama NATO

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, memberikan persyaratan khusus kepada Ukraina jika ingin bergabung dengan Pakta Pertahanan NATO. Stoltenberg meminta Kiev untuk melakukan reformasi besar-besaran di dalam tubuh militer dan sektor pertahanannya guna mempercepat proses transisi ke standar NATO, dilansir dari Financial Times.

Menanggapi persyaratan utama dari NATO, Presiden Zelenskiy menyatakan Pemerintah Ukraina "berkomitmen" untuk melakukan semua reformasi yang diperlukan di seluruh bagian kemiliterannya.

Militer Ukraina yang sudah lama berpegang teguh dalam doktrin militer Soviet/Rusia, membuat mereka sulit untuk beradaptasi dengan taktik maupun peralatan NATO. Permasalahan ini juga menjadi pertimbangan NATO untuk tidak langsung menerima keanggotaan Ukraina sebelum reformasi benar-benar sudah berjalan.

Baca Juga: Kremlin Peringatkan NATO Tidak Kirim Pasukan ke Ukraina

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya