TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Kelompok Ekstremis Zionis di Dunia, Ada Siapa Saja?

Aksi teror menjadi kunci utama kelompok ini

Warga Israel melakukan protes terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas dugaan korupsi dan cara pemerintahannya mengatasi krisis penyakit virus korona (COVID-19), di dekat kediamannnya di Yerusalem, Sabtu (25/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun

Jakarta, IDN Times - Jalan panjang yang ditempuh Bangsa Yahudi demi mendirikan Negara Israel ternyata dilakukan oleh sebagian orang melalui jalur kekerasan, terutama mereka yang bergabung dengan kelompok yang kerap disebut ekstremis zionis.

Dikutip dari Britannica, kelompok yang populer disebut ekstremis zionis itu gerakan yang didasari paham zionisme. Pengertian dari istilah zionisme itu sendiri menekankan pada idealisme tentang berdirinya sebuah negara berlandaskan agama Yahudi, yaitu Israel, di tanah perjanjian yang terletak di Palestina tanpa adanya kompromi.

Dengan banyaknya halangan yang harus ditempuh Bangsa Yahudi demi memproklamasikan kemerdekaan negaranya, maupun berbagai hambatan pascakemerdekaan, membuat kelompok yang tergolong sebagai ultranasionalis Yahudi ini melancarkan serangkaian serangan teror dan sabotase.

Meskipun tergolong efektif dalam memberikan efek rasa takut terhadap warga Arab yang berada di Israel dan negara lain, aksi mereka terus mendapat kecaman keras dari rekan sebangsa dan seagamanya karena mengedepankan kekerasan. Kelompok ekstremis zionis tersebut merespons kecaman itu dengan melakukan aksi teror yang sama terhadap siapa pun, termasuk warga Israel yang menolak idealisme zionisme. 

Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa kelompok ekstremis zionis di dunia yang sempat mengguncang dunia.

Baca Juga: PBB Sebut Serangan Israel di Gaza Bisa Jadi Kejahatan Perang

Baca Juga: 3 Sayap Militer di Gaza Pembalas Teror Israel

1. Irgun

Poster kelompok ekstrimis Irgun yang aktif melancarkan aksi teror di Palestina pada tahun 1937-1947. twitter.com/gilchriste76

Irgun memegang posisi teratas sebagai salah satu kelompok ekstremis zionis di Israel yang paling aktif berperan dalam serangkaian serangan teror di Palestina selama 1937-1947. Gerakan bawah tanah yang dilakukan simpatisan zionis Irgun membuat kekacauan di Palestina kala itu tidak terbendung.

Dalam artikel "Jewish Terrorism and the Modern Middle East", David A Charters menulis bahwa kelompok Irgun melakukan perlawanan bersenjata terhadap pasukan Inggris. Artikel dalam Journal of Conflict Studies di UNB Libraries itu menyebut Irgun dengan sengaja menargetkan warga Arab melalui aksi terorisme demi meraih kemerdekaan penuh negara Israel di Palestina.

Salah satu aksi teror yang membuat kelompok Irgun sangat terkenal adalah serangan bom terhadap Masjid Al-Aqsa pada 1937 yang menewaskan belasan orang dan pembantaian di Haifa sepanjang 1938. Aksi kelompok Irgun juga membuat orang Yahudi pendukung paham zionisme mulai membentuk sayap-sayap ekstremis zionis lainnya, yang kemudian melancarkan pemberontakan yang sama melawan mandat Inggris di tanah perjanjian.

Setelah didirikannya negara Israel pada 1948, kelompok Irgun dengan sukarela menghentikan aksi teror. Ketua mereka pada saat itu, Menachem Begin, mengubah Irgun menjadi partai politik yang dikenal sebagai Herut. Banyak Warga Arab dan Yahudi yang memprotes keras terpilihnya Menachem Begin menjadi Perdana Menteri Israel ke enam pada 1977.

2. Jewish Defense League

Aksi protes yang dilakukan anggota Kelompok Jewish Defense League (JDL) di Amerika Serikat. twitter.com/JustOwnItIsrael

Dibentuk pada 1968 di Kota New York, Amerika Serikat (AS), Jewish Defense League (JDL) tercatat sebagai salah satu kelompok ekstremis zionis di luar Israel yang mendukung kemerdekaan Israel dan kampanye anti-Arab. Awalnya JDL dibentuk dengan harapan dapat mendukung keberlangsungan negara Israel dengan melaksanakan aksi protes terhadap kebijakan-kebijakan anti-Israel yang dilakukan negara komunis.

Tetapi, JDL kemudian mengambil aksi yang lebih keras dengan malancarkan aksi terorisme terhadap warga Arab dan orang-orang penting, seperti diplomat negara asing, di AS yang mereka anggap menentang berdirinya negara Israel, seperti yang dilaporkan Southern Poverty Law Center. Beberapa aksi yang dilakukan JDL antara lain adalah dengan melakukan penyerangan fisik, pembunuhan, dan teror, hingga akhirnya pemerintah AS terpaksa memberikan label teroris terhadap JDL pada 2000.

Berdasarkan informasi yang dicatat FBI, salah satu anggota JDL bernama Baruch Goldstein sempat melakukan pembantaian berdarah pada 1994. Goldstein membunuh 29 warga muslim Palestina yang sedang melaksanakan salat di Kota Hebron.

Kekejaman seperti inilah yang membuat JDL semakin dikecam oleh komunitas internasional. Namun hingga hari ini, organisasi tersebut masih berdiri kokoh di beberapa negara di dunia, seperti Rusia, Kanada, dan Inggris. 

Baca Juga: [WANSUS] Zionisme, Yahudi, Israel dan Miskonsepsi di Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya