TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah Kejatuhan Kota Kabul dari Masa ke Masa

Ibu kota Afghanistan yang selalu berganti tuan

Seorang anak yang mengungsi dari provinsi bagian selatan, yang meninggalkan rumah akibat peperangan antara Taliban dengan aparat keamanan Afghanistan, tidur di taman umum yang digunakan sebagai penampungan di Kabul, Afghanistan, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Jakarta, IDN Times - Hari demi hari, pejuang Taliban berhasil menjaga momentumnya untuk tetap melanjutkan ekspansi ke seluruh penjuru Afghanistan. Beberapa ibu kota provinsi di Afghanistan mulai berjatuhan ke tangan Taliban. Militer Afghanistan terlihat kewalahan menghentikan gerak laju musuhnya tersebut.

Dikutip dari Reuters, menurut intelijen AS, apabila militer Afghanistan tidak dapat menghalau serangan Taliban dalam waktu dekat maka dalam jangka 3 bulan pejuang Taliban dipastikan akan menguasai Ibu Kota Afghanistan, Kabul. Taliban diestimasi hanya perlu setidaknya 30 hari untuk memulai pengepungan atas Kabul, lalu menunggu 90 hari sebelum akhirnya kota tersebut dapat ditaklukkan. 

Sebagai kota bersejarah, Kabul sudah berkali-kali berpindah tangan karena dinamisnya kondisi Afghanistan. Berikut adalah daftar kejatuhan Kota Kabul yang tercatat dalam sejarah Afghanistan. 

Baca Juga: Fakta-Fakta Taliban: Sejarah 'Pelajar' Mengangkat Senjata

1. Pada 1839, ditaklukkan Inggris

Lukisan yang menggambarkan suasana pertempuran antara Pasukan Inggris melawan Pasukan Emirat Islam Afganistan pada tahun 1842. twitter.com/sashna111

Jauh sebelum invasi Uni Soviet maupun Amerika Serikat terhadap Afghanistan, Kerajaan Inggris sudah terlebih dahulu menginjakkan kaki di sana. Inggris khawatir akan pengaruh Kekaisaran Rusia yang dapat membahayakan India, wilayah koloni mereka. Hal itu membuat London tidak berpikir dua kali untuk menginvasi Afghanistan.

Sebagai salah satu kekuatan militer terkuat di dunia saat itu, Inggris dengan mudah mengalahkan pasukan Afghanistan. Mereka berhasil menguasai Kabul pada 1839 atau di awal tahun invasi mereka tanpa adanya perlawanan yang serius dari Afghanistan, seperti yang dilansir dari Historic UK. Namun, jatuhnya ibu kota ke tangan Inggris ternyata belum cukup memaksa Afghanistan untuk mengibarkan bendera putih.

Perang yang berlarut-larut melawan pasukan Afghanistan pun terjadi, diwarnai sentimen kuat yang menolak kependudukan Inggris di kalangan masyarakat. Hal ini akhirnya memaksa Inggris untuk menarik diri dari Afghanistan dan meninggalkan Kota Kabul pada 1842. Dengan lepasnya Kota Kabul, Inggris secara resmi berhasil dikalahkan dan diusir oleh negara yang jauh lemah dari kekuatan militernya ini, pertama kali setelah Perang Revolusi Amerika.

Baca Juga: Kejatuhan Kunduz, Ini 3 Fakta Kota Benteng Tua Afghanistan

2. Kembali ditaklukkan Inggris pada 1879

Suasana Pertempuran Kabul pada tahun 1879 antara Pasukan Inggris melawan Pasukan Afghanistan. britishbattles.com

Kekalahan pahit yang harus dirasakan Inggris pada 1842 di Afghanistan membuatnya memiliki dendam pribadi. Dengan kekhawatiran yang sama namun dengan persiapan yang lebih matang, Inggris melancarkan invasi keduanya ke Afghanistan pada 1878. 

Dilaporkan BritishBattles.com, sekitar 7 ribu pasukan gabungan Inggris dan India di bawah bendera Inggris berhasil menaklukkan beberapa kota di selatan Afghanistan pada Desember 1879. Mereka mulai mendekati Kabul yang dipertahankan kurang lebih 50 ribu pasukan Afghanistan. Inggris tiba di pinggiran Kabul pada 23 Desember 1879. Pertempuran pun dimulai yang berakhir dengan kemenangan telak di tangan Inggris meskipun dengan jumlah pasukan yang jauh lebih sedikit.

Persenjataan Inggris yang sangat modern dan strategi mutakhir yang diterapkan saat itu terbukti sukses membuat mereka memenangkan pertempuran dan merebut kembali Kabul. Pada 1880, setelah berhasil mengalahkan pasukan Afghanistan dan mendapatkan jaminan loyalitas dari Emir Afghanistan, Muhammad Yaqub Khan, pasukan Inggris mulai meninggalkan Afghanistan dengan kemenangan total dan balas dendam yang terpenuhi. 

3. Direbut Uni Soviet pada 1979

Suasana penyergapan yang dilakukan Pejuang Mujahidin terhadap konvoi Militer Soviet. twitter.com/metesohtaoglu

Kejadian unik terjadi tepat 100 tahun setelah Kerajaan Inggris berhasil menaklukkan Kota Kabul. Rusia yang menjadi kekhawatiran utama Inggris atas Afghanistan ternyata benar-benar menginvasi wilayah tersebut. Namun dengan nama resmi yang berbeda, yaitu Uni Soviet.

Melansir History, tepat pada 1979 atau 100 tahun setelah Inggris menguasai Kabul, militer Uni Soviet melancarkan invasinya pascaaksi kudeta di Afghanistan yang membuat negara tersebut tidak stabil. Beberapa sektor penting Kota Kabul, seperti bandara, berhasil diduduki pasukan khusus Soviet yang dibantu milisi simpatisan komunis. Hal ini membuka kesempatan bag militer Soviet untuk mengirimkan bantuan langsung via udara yang mendarat di Kabul. 

Dalam kurun waktu beberapa hari setelah didatangkannya 8 ribu prajurit Soviet beserta alat berat, Uni Soviet berhasil menaklukkan Kabul dan sekitarnya pada 1979. Di sisi lain, pasukan Soviet di perbatasan Uni Soviet-Afghanistan juga sudah mulai memasuki Afghanistan dan sukses menguasai berbagai kota penting.

Dalam kurun 10 tahun, Soviet menetap di Afghanistan hingga seluruh pasukan mereka ditarik mundur pada 1989. Mereka pulang tanpa berhasil mengalahkan musuhnya yang hanya bersenjatakan Ak-47 dan RPG, yaitu Mujahiddin. 

4. Dikuasai Taliban pada 1996

Pejuang Taliban dengan barang rampasan perang setelah berhasil menaklukkan Kota Kabul di tahun 1996. twitter.com/alexero6

Pascakejatuhan Uni Soviet pada 1991, pemerintahan Afghanistan secara bertahap mulai kehilangan kontrol atas Afghanistan. Tahun 1992 menjadi tahun terakhir untuk Republik Demokratik Afghanistan karena setelah lebih dari satu dekade memberikan perlawanan, pejuang Mujahiddin berhasil menumbangkannya. 

Afghanistan mulai memasuki masa transisi yang dipenuhi konflik internal setelah kejatuhan Pemerintahan Demokratik Afghanistan. Sebagai pemenang perang, Mujahidin melanjutkan pemerintahan di Afghanistan, tetapi mendapati dirinya tidak populer di kalangan masyarakat karena maraknya kasus korupsi. Permasalahan ini kemudian berubah menjadi pemberontakan bersenjata oleh beberapa kelompok, salah satunya adalah Taliban.

Berkat bantuan dana dan persenjataan yang diberikan Pakistan, pejuang Taliban berhasil menyingkirkan pemerintahan transisi pada 1996. Taliban menguasai Kota Kabul dan sekitar 90 persen wilayah Afghanistan, seperti yang disampaikan dari situs resmi arsip Kementerian Luar Negeri AS.

Tumbangnya pemerintahan transisi dan dimulainya kekuasaan Taliban atas Afghanistan ditandai deklarasi Negara Emirat Islam Afghanistan. Ini menjadi awal mula konflik panjang yang akan menghantui masa depan negara tersebut selama bertahun-tahun. 

Baca Juga: Taliban Rebut Distrik Dekat Ibu Kota Kabul

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya