TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siapa Saja yang Masih Kirim Bantuan ke Afghanistan di Rezim Taliban?

Afghanistan tidak sendirian meski "ditinggal" AS dan Barat

Pengungsi menaiki pesawat saat Departemen Pertahanan AS berkomitmen untuk mendukung Departemen Luar Negeri AS dalam keberangkatan personel sipil AS dan sekutu dari Afghanistan, dan untuk mengevakuasi sekutu Afghanistan dengan aman, dalam gambar handout terbaru tanpa tanggal. ANTARA FOTO/Staff Sgt. Brandon Cribelar/U.S. Air Force /Handout via REUTERS/AWW

Jakarta, IDN Times - Lepasnya pengaruh Amerika Serikat (AS) dan negara Barat dari Afghanistan pascakemenangan Taliban, membuka kesempatan bagi negara lain untuk ambil peran. Dikutip dari Reuters, Tiongkok dan Pakistan sekarang berada di garda terdepan yang siap dan bahkan telah mengirim bantuan ke Afghanistan.

Negara-negara ini mulai mengisi kekosongan yang telah ditinggalkan secara dramatis. Kedua negara tersebut sudah terlibat aktif memberikan bantuan kemanusiaan, usai dibekukannya aset Afghanistan oleh kelompok-kelompok negara Barat. 

Berikut adalah penjelasan terkait bantuan yang telah atau akan segera dikirim oleh beberapa pihak untuk Afghanistan. 

Baca Juga: PBB Butuh Rp8,5 Triliun untuk Atasi Krisis Kemanusiaan Afghanistan

Baca Juga: Tiongkok Tancap Gas Proyek OBOR! Ini 6 Konsensus Baru Negara Anggota

1. Tiongkok

Pertemuan kelompok Taliban yang diwakili oleh Mullah Abdul Ghani Baradar dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, pada akhir Juli 2021 lalu. (Twitter.com/shankarsview)

Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok yang bersampingan tidak segan terus mendekati Taliban ketika mereka sudah semakin berhasil menguasai Afghanistan. Sampai-sampai Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi bertemu dengan Pemimpin Politik Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar pada 28 Juli 2021. 

Sekarang Beijing telah menyepakati akan mengirim bantuan kemanusiaan setara dengan 31 juta dolar AS atau 441 miliar rupiah ke Afghanistan sebagai bentuk kesepakatan baru dengan Taliban, seperti yang dilansir dari VOA. Bantuan ini nantinya akan datang dalam bentuk makanan, obat-obatan, hingga vaksin Covid-19. 

Meskipun Tiongkok sampai saat ini belum mengakui Pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban, namun kedekatan antar keduanya sudah berada di level yang sangat tinggi. Beberapa ahli berpendapat jika ada kemungkinan besar Tiongkok akan menarik Afghanistan untuk bergabung dengan koridor ekonominya dalam kebijakan Belt and Road Initiative (BRI) atau juga dikenal sebagai proyek One Belt One Road (OBOR). 

Baca Juga: Perusahaan China Ingin Kelola Tambang Tembaga Afghanistan

2. Pakistan

Hubungan dekat yang dimiliki Pakistan dan Taliban memberi kemudahan akses bagi Islamabad agar dapat membantu Afghanistan. Hal itu dibuktikan ketika pemerintah Pakistan telah mengirim sekitar empat gelombang bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dalam beberapa hari terakhir.

Melansir Tribune PK, pada Minggu (12/09), pesawat C-130 milik AU Pakistan mendarat di Kota Mazar-e-Sharif, Afghanistan, untuk mengantarkan bantuan kemanusiaan. Bantuan tersebut terdiri dari minyak goreng, obat-obatan, tepung, dan berbagai jenis bantuan lainnya. 

Bantuan pertama yang dikirim Pakistan tiba di Bandara Kabul, Kamis (9/9/2021). Aksi tersebut menjadi bantuan resmi eksternal pertama yang mencapai Afghanistan.

Tidak berhenti di situ, maskapai nasional milik Pakistan, Pakistan International Airlines (PIA), juga kembali membuka rute penerbangan Islamabad-Kabul maupun sebaliknya. Kebijakan tersebut menjadikan PIA sebagai maskapai penerbangan pertama yang membuka rutenya ke Afghanistan setelah Taliban mengambil alih. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya