TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biden-Scholz Sepakat Terus Menekan Rusia soal Perang di Ukraina

Biden puji usaha Jerman membantu Ukraina

Kanselir Jerman, Olaf Scholz dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (twitter.com/President Biden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz melakukan pertemuan di Gedung Putih pada Jumat (3/3/2023). Pada pertemuan itu, keduanya disebut banyak membahas tentang konflik Rusia-Ukraina yang sedang terjadi.

Biden-Scholz menyatakan, kedua negara telah berkomitmen untuk tetap menekan Rusia dengan sanksi atas invasinya ke Ukraina. Dalam pernyataan publiknya, Olaf Scholz juga menyatakan, Jerman akan tetap memberi dukungan ke Ukraina selama waktu yang diperlukan. 

“Ini adalah tahun yang sangat penting karena ancaman berbahaya bagi perdamaian yang datang dari Rusia yang menginvasi Ukraina,” tambah Olaf Scholz, dilansir dari Al Jazeera.

Baca Juga: AS-Jerman Kirim Tank ke Ukraina, Rusia: Mereka Jadi Target Potensial!

Baca Juga: Jerman Incar Beli Tank Leopard 2 dari Swiss 

1. Biden puji kepemimpinan Scholz

Pada kesempatan itu, Joe Biden meyampaikan pujian terhadap kepemimpinan Olaf Scholz. Biden memuji keputusan Scholz untuk mengirimkan bantuan militer kepada Ukraina dan membawa Jerman untuk beralih dari minyak dan gas Rusia.

Presiden AS itu juga menyatakan, Scholz telah bergulat dengan berbagai keputusan sulit selama kepemimpinannya.

“Anda melangkah untuk memberikan dukungan militer yang kritis. Dan saya berpendapat, di luar dukungan militer, dukungan moral yang Anda berikan kepada orang Ukraina sangat besar dan mendalam,” kata Biden kepada Scholz di Kantor Oval. 

“Saya tahu itu tidak mudah, pasti sangat sulit bagimu," tambahnya, dilansir dari CNN.

Baca Juga: Tuntut Perdamaian di Ukraina, Ribuan Orang Protes di Berlin, Jerman

2. Bahas kemungkinan sanksi untuk China 

Pejabat AS mengatakan, salah satu poin diskusi tersebut adalah tentang respon jika China benar-benar mengirim bantuan militer kepada Rusia. Meskipun China telah menepis tuduhan ini berkali-kali, AS telah mulai berkonsultasi dengan sekutunya tentang kemungkinan menjatuhkan sanksi jika Beijing memberikan bantuan militer kepada Moskow.

Beberapa waktu terakhir, AS kerap kali mengklaim bahwa China sedang mempertimbangkan untuk membantu Rusia di Ukraina. Walaupun, para pejabat AS menyatakan, China memang belum mengirim bantuan letal bagi Rusia.

"Kami belum melihat China melakukan apa pun yang berkaitan dengan senjata mematikan," kata Sekretaris Pers Gedung, Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan sebelum pertemuan kedua pemimpin tersebut.

“Setiap langkah yang diambil China terhadap Rusia mempersulit hubungannya dengan Eropa dan negara-negara lain di seluruh dunia,” tambahnya. 

Verified Writer

Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya