TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

China Akan Kirim Tentara ke Rusia untuk Ikut Latihan Militer Bersama 

Latihan dilakukan di tengah panasnya tensi geopolitik

Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden China, Xi Jinping. (twitter.com/President of Russia)

Jakarta, IDN Times - China resmi akan mengirim pasukannya untuk mengikuti latihan militer bersama di Rusia. Hal ini diumumkan oleh Kementerian Pertahanan China pada Rabu (17/7/2022).

Latihan multirateral yang disebut "Vostok 2022" ini akan diselenggarkan di bagian timur Rusia dan akan berlangsung dari 30 Agustus hingga 5 September. Nantinya, latihan ini juga akan diikuti oleh beberapa negara lain seperti India, Belarus dan Tajikistan, dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Putin: AS Manfaatkan Perang Rusia-Ukraina untuk Pertahankan Hegemoni

1. Latihan dilakukan di tengah ketegangan geopolitik

Beberapa pengamat politik menganggap latihan kali ini cukup menarik karena diselenggarakan di tengah ketegangan geopolitik.

Salah satunya Mathieu Boulegue, seorang spesialis militer di lembaga think tank Chatham House London, yang menilai latihan ini cukup menarik untuk diikuti mengingat Rusia saat ini masih berperang di Ukraina.

Selain Rusia-Ukraina, hubungan China-Taiwan saat ini juga kian memanas. Kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, dinilai sebagai pemantik tensi di antara kedua negara tersebut.

Sebagai sekutu, Presiden Rusia Vladimir Putin turut mengecam kunjungan tersebut. Putin menyebut Amerika Serikat sengaja memantik konflik di berbagai belahan dunia, termasuk di Ukraina dan Taiwan untuk mempertahankan hegemoninya, dilansir dari Newsweek.

2. Partisipasi China tak ada hubungannya dengan tensi geopolitik

Kementerian Pertahanan China menegaskan, partisipasi Negara Tirai Bambu dalam Vostok 2022 tak ada hubungannya dengan tensi geopolitik saat ini.

Partisipasi China disebut merupakan bagian dari perjanjian kerja sama bilateral tahunan dengan Rusia.

"Tujuannya adalah untuk memperdalam kerja sama yang praktis dan bersahabat dengan tentara negara-negara peserta, meningkatkan tingkat kolaborasi strategis di antara para pihak yang berpartisipasi, dan memperkuat kemampuan untuk menanggapi berbagai ancaman keamanan," kata Kementerian Pertahanan China.

Baca Juga: Presiden Putin Klaim Senjata Rusia Lebih Unggul dari Rivalnya

Verified Writer

Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya