Konservatif Berkuasa di Israel, UE Batalkan Kerja Sama Intelijen
Kebijakan anti-Palestina dikhawatirkan akan meningkat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Uni Eropa (UE) memutuskan untuk membatalkan rancangan kerja sama intelijen dengan Israel pada Rabu (7/12/2022). Hal ini disampaikan kepada delegasi Israel untuk Uni Eropa.
Rancangan tersebut ditandatangani pada September lalu dan masih memerlukan persetujuan lebih lanjut dari parlemen Eropa. Awalnya, kerja sama dimaksudkan untuk meningkatkan transfer intelijen antara Europol dan Kepolisian Israel dalam memberantas aksi terorisme.
Kerja sama keamanan antara Uni Eropa dan Israel telah lama terjalin. Dalam beberapa tahun terakhir, serangkaian serangan teror di Eropa telah berhasil digagalkan dengan bantuan inelijen yang disediakan Israel.
Sebaliknya, intelijen dari Eropa juga berhasil membantu kepolisian Israel memberantas kejahatan terorganisir di negaranya, dilansir dari Haaretz.
Baca Juga: Arab Saudi Siap Berdamai dengan Israel, tapi Ada 3 Syarat
1. Uni Eropa khawatir dengan pergantian rezim
Seorang pejabat Israel menilai, keputusan Uni Eropa ini diambil sebagai bentuk ketidaksenangan atas koalisi pemerintahan baru Israel. Pemerintahan sayap kanan mulai menguasai Israel, ketika Benjamin Netanyahu dari partai Likud menandatangani kesepakatan koalisi dengan partai-partai supremasi Yahudi.
Hal ini dikhawatirkan akan mengakibatkan perubahan kebijakan Israel terhadap Palestina ke arah yang lebih keras.
"Ada tekanan di Eropa untuk tidak terlalu memaafkan Israel sekarang karena ada pergantian pemerintahan," kata pejabat Israel secara anonim, dilansir Middle East Eye.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.