Tokoh Ekstremis Israel Jadi Menteri Keamanan

Berpotensi tingkatkan eskalasi dengan Palestina

Jakarta, IDN Times - Itamar Ben-Gvir, pemimpin kelompok sayap kanan Israel yang pernah disebut-sebut sebagai mantan anggota kelompok ekstremis, akan menjadi Menteri Keamanan Nasional pada Jumat (25/11/2022). Hal itu dilakukan setelah Partai Likud milik Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu sepakat menjalin koalisi dengan partai Jewish Power.

Ben-Gvir memiliki catatan panjang dengan retorika dan aksi anti-Arabnya. Dia memimpin partai Jewis Power dan sepakat berkoalisi dengan partai Likud milik PM Netanyahu. Pemberian jabatan kepada Ben-Gvir dilihat oleh para pengamat akan dapat meningkatkan eskalasi lebih lanjut dalam ketegangan Israel-Palestina.

Baca Juga: Kapal Tanker Miliarder Israel Diduga Diserang Iran

1. Koalisi menuju pemerintahan penuh sayap kanan

Tokoh Ekstremis Israel Jadi Menteri KeamananItamar Ben-Gvir bersama pendukungnya (Twitter.com/איתמר בן גביר)

Netanyahu yang pernah didongkel dari jabatan PM, kembali memenangkan pemilu secara dramatis awal bulan ini. Partai Likud yang ia pimpin berkoalisi dengan kelompok ultra-ortodoks dan partai sayap kanan sehingga bisa memenangi pemilu tersebut.

Salah satu partai koalisi Likud adah Jewish Power yang dipimpin oleh Ben-Gvir. Berdasarkan kesepakatan koalisi, melansir BBC, Ben-Gvir akan menjadi Menteri Keamanan Nasional Israel berikutnya.

"Kami mengambil langkah besar malam ini menuju kesepakatan koalisi penuh, menuju pembentukan pemerintahan sayap kanan sepenuhnya," kata Ben-Gvir dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Menang Pemilu, Benjamin Netanyahu Jadi PM Israel Lagi

2. Ben-Gvir murid seorang Rabi Yahudi yang rasis

Sebagai seorang politikus, Ben-Gvir merupakan sosok yang dinilai kontroversial di Israel. Dia adalah pengikut Meir Kahane, seorang Rabi Yahudi yang sangat rasis dan ultra-nasionalis. Organisasinya bahkan pernah dilarang di Israel dan masuk dalam daftar kelompok teroris oleh Amerika Serikat (AS).

Melansir The Guardian, sebelum terjun ke dunia politik, dia adalah seorang pengacara. Dia pernah dihukum karena pelanggaran, termasuk menghasut rasisme dan mendukung organisasi teroris.

Namun saat ini dia mengatakan telah keluar dari kelompok organisasi teroris bernama Kach yang dimiliki oleh Kahane. Dia mencoba lebih lunak meski tetap menjanjikan kebijakan garis keras terhadap Palestina.

Yaron Levin, anggota partai parlemen dari Likud, memuji kesepakatan koalisi yang telah terjadi. Dia mengatakan bahwa kesepakatan itu merupakan perjanjian pertama untuk membangun pemerintahan sayap kanan yang stabil pimpinan Netanyahu.

Baca Juga: Hadiri Acara Eks Kelompok Teroris, Anggota Parlemen Israel Dikecam AS

3. Meningkatkan eskalasi konflik dengan Palestina

Ben-Gvir sebagai tokoh sayap kanan garis keras, masih memiliki retorika berbau lama tentang anti-Palestina dan anti-Arab. Menjelang pemilu 1 November, dia memberikan pidato dan aksi anti-Palestina, kutip Associated Press.

Dalam pidato dan aksi tersebut, Ben-Gvir jadi berita utama karena ia terlihat mengacungkan pistol dan mendorong polisi untuk menembaki pelempar batu Palestina di lingkungan Yerusalem.

Dalam peran barunya sebagai Menteri Keamanan Nasional, Ben-Gvir akan bertanggung jawab atas polisi dan paramiliter perbatasan yang beroperasi bersama tentara Israel di pusat-pusat populasi Palestina. Posisinya itu memungkinkannya menerapkan kebijakan keras terhadap warga Palestina.

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya