Moldova akan Hukum Warganya yang Ikut Bela Rusia di Ukraina
Moldova pertimbangkan sanksi pencabutan kewarganegaraan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Moldova, Maia Sandu, sedang mempertimbangkan untuk menghukum warganya yang berperang membantu Rusia di Ukraina. Bentuk sanksi yang dipertimbangkan adalah pencabutan kewarganegaraan bagi warga Moldova yang melanggar.
Sebagai informasi, di Moldova ada warga yang memiliki kewarganegaraan ganda Rusia-Moldova. Pemerintah khawatir mereka yang berkewarganegaraan ganda akan direkrut oleh Kremlin dalam mobilisasi militer, dikutip dari Al Jazeera, Senin (26/9/2022).
Baca Juga: Mongolia Buka Perbatasan bagi Warga Rusia Menolak Mobilisasi Militer
1. Respons dari mobilisasi parsial Rusia
Pernyataan ini dikeluarkan Sandu setelah Rusia memutuskan mobilisasi parsial warga negaranya ke Ukraina. Mobilisasi ini akan melibatkan hingga 300 ribu warga Rusia.
Pemerintah Moldova khawatir Rusia akan merekrut warganya yang berkewarganegaraan Rusia-Moldova untuk ikut dalam operasi tersebut. Oleh karena itu, Moldova mempertimbangkan sanksi berupa pencabutan kewarganegaraan untuk mencegah warganya ikut berperang membela Rusia di Ukraina.
"Untuk mencegah hal itu terjadi, kami sedang menganalisis kemungkinan penerapan proses pencabutan kewarganegaraan Moldova bagi orang-orang (dengan paspor Rusia) yang berjuang di pihak agresor," kata Sandu, dikutip dari Times of India.
Baca Juga: Ogah Akui Referendum Rusia di Ukraina, Serbia: Melanggar Piagam PBB!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.