Raja Philippe Akui Menyesal karena Dulu Belgia Pernah Menjajah Kongo
Tapi, Raja Philippe tak sampaikan permintaan maaf
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Raja Philippe dari Belgia melakukan kunjungan ke Republik Demokratik Kongo pada Selasa (7/6/2022). Ia tiba bersama istrinya, Ratu Mathilde, dan Perdana Menteri, Alexander De Croo, untuk kunjungan selama seminggu.
Pada Rabu (8/6/2022), Raja Philippe menyampaikan rasa penyesalannya atas eksploitasi, rasisme, dan tindakan kekerasan selama kolonisasi negaranya di Republik Demokratik Kongo.
"Pada kesempatan perjalanan pertama saya ke Kongo, di sini, di depan orang-orang Kongo dan mereka yang masih menderita hari ini, saya ingin menegaskan kembali penyesalan terdalam saya atas luka-luka di masa lalu," kata Raja Philippe, dilansir dari Reuters.
Baca Juga: Kronologi Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Berlin: 1 Tewas, 9 Luka Parah
1. Tak sampaikan permintaan maaf
Rasa penyesalan yang disampaikan Raja Philippe dinilai beberapa pihak masih belum cukup. Banyak dari mereka yang kecewa, karena hingga saat ini, Raja Philippe belum menyampaikan permintaan maaf secara formal sejak dinobatkan sebagai raja pada 2013.
Antoine Roger Lokongo, profesor di Universitas Joseph Kasa-Vubu di barat daya Kongo, mengatakan bahwa ia berharap Raja Philippe menyampaikan permintaan maaf.
"Penyesalan sederhana yang Anda ungkapkan tidak cukup," kata Lokongo.
Baca Juga: Sadis! Teroris di Kongo Bakar Rumah dan Bunuh Puluhan Warga
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.