Lawan Limbah Makanan, Jepang Tingkatkan Teknologi AI
Perlu penanganan khusus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perusahaan Jepang mencari cara agar limbah makanan tidak menumpuk dan mengurangi biaya selama pandemi, data pemerintah Jepang juga menunjukkan setidaknya 6 juta ton limbah makanan di Jepang merugikan perekonomian saat ini.
Karena limbah makanan tertinggi pemerintah Jepang mulai memberlakukan undang - undang untuk mengurangi biaya dan mendorong perusahaan agar mencari solusi untuk masalah tersebut.
1. Jepang mencari solusi dalam pengelolahan limbah makanan
Lawson inc Jepang saat ini mulai menggunakan AI perusahaan AS untuk memperkirakan produk yang dijual dan beberapa stok makanan lainnya, lawson yang ada juga memiliki tujuan menurunkan kelebihan stok bahan pangan di tempat - tempat tertentu.
Japan today melansir jika limbah makanan merupakan salah satu biaya terbesar yang dikeluarkan untuk pembuangannya setelah tenaga kerja, disisi lain perusahaan suntory beverange dan food ltd berekspresimen menggunakan AI dari fujitsu untuk menentukan barang seperti botol dan air mineral telah mengalami kerusakan selama pengiriman berlangsung.
Meski memakan waktu, produksi artificial intelligence atau yang biasa disebut AI diharapkan dapat mendeteksi kapan dan apa saja barang yang rusak dan perlu dikembalikan.
Baca Juga: Satu Ton Biji Kakao Organik asal Jembrana Bali Akan Diekspor ke Jepang
Baca Juga: Jepang Gunakan Tes Acak Demi Kendalikan Mutasi COVID-19
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.