TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dukungan Barat untuk Ukraina Meningkat, Picu Perang Nuklir?

Kebijakan AS dapat menimbulkan konflik terbuka

ilustrasi bendera AS(unsplash.com/Cristina Glebova)

Jakarta, IDN Times - Perwakilan diplomat senior dari Rusia memperingatkan bahwa peningkatan dukungan dari Barat untuk Ukraina dapat memicu terjadinya konflik terbuka antara kekuatan nuklir.

Saat berbicara pada konferensi PBB pada Kamis (2/3/2023), Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, mengecam tindakan AS dan sekutunya sebab dapat memicu konflik secara terbuka.

AS dan sekutunya secara terbuka menyatakan tujuan untuk mengalahkan Rusia dalam perang yang disebut perang "hibrida". Mereka beralasan bahwa tindakan Rusia telah melanggar perjanjian internasional dengan perang yang dilakukan di Ukraina yang tak terkendali.

Baca Juga: Korut Peringatkan AS: Akan Kami Balas Nuklir dengan Nuklir!

Baca Juga: Rusia Resmi Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS

1. Keterlibatan AS dan NATO di Ukraina dapat memicu bencana besar

Melansir The Associated Press, Ryabkov telah memperingatkan bahwa kebijakan AS dan NATO tentang peningkatan keterlibatan mereka dalam konfrontasi militer di Ukraina, dapat memicu terjadinya perang nuklir dan konsekuensi bencana besar.

Ryabkov juga menekankan bahwa tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin menangguhkan perjanjian START Baru 2010 serta pakta senjata nuklir yang tersisa, merupakan tanggapan atas aksi AS dan NATO di Ukraina.

Namun, Moskow tidak secara penuh menarik diri dari pakta nuklir tersebut. Ryabkov juga telah menegaskan bahwa Rusia akan tetap menghormati batas tertinggi kepemilikan nuklir yang telah ditetapkan dalam perjanjian tersebut.

Baca Juga: Menlu Retno Serukan Aksi Nyata Dorong Perlucutan Senjata Nuklir

2. Rusia tidak akan berdiam diri jika AS akan melakukan uji coba nuklir

Melansir Economic Times, Ryabkov juga mengatakan menyalahkan AS atas atas kegagalan ratifikasi larangan global untuk kepemilikan senjata nuklir. Dia juga menegaskan kembali tentang peringatan Putin bahwa Moskow akan tetap melanjutkan uji coba nuklir jika AS melakukan rencananya.

Secara efektif, AS memikul tangung jawab atas perjanjian nuklir itu, meskipun perjanjian tersebut belum berlaku lebih dari seperempat abad setelah ditandatangani. Ryabkov juga mengatakan bahwa AS secara terbuka menunjukan niatan untuk melanjutkan uji coba nuklir.

"Kami tidak bisa berdiam diri," kata Ryabkov, menekankan bahwa jika AS melakukan uji coba nuklir, "kami terpaksa menanggapi."

“Tidak seorang pun boleh memiliki ilusi berbahaya bahwa paritas strategis global dapat dihancurkan,” tambah Ryabkov.

Verified Writer

NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya