TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akhirnya! Junta Militer Myanmar Bebaskan Ribuan Tapol

Dinilai sebagai taktik junta guna memperbaiki citranya

Potret warga setempat saat menunggu kedatangan tahanan politik yang dibebaskan pada Selasa, 19 Oktober 2021. (twitter.com/Phyo Hein Kyaw)

Jakarta, IDN Times – Pada Senin malam (18/10/2021), media lokal Myanmar mengumumkan pihak junta telah membebaskan ratusan tahanan politik dalam beberapa hari terakhir. Beberapa orang di antaranya yang dibebaskan tersebut termasuk juru bicara partai Aung San Suu Kyi dan tokoh komedian terkenal.

Melansir dari Reuters, pembebasan tahanan politik ini dilakukan setelah organisasi kawasan Asia Tenggara, ASEAN memutuskan untuk tidak mengundang pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing dalam konferensi tingkat tinggi ASEAN.

1. Terdapat 5.600 tahanan politik yang dibebaskan oleh junta militer Myanmar 

Berdasarkan laporan yang tertera di Reuters, televisi pemerintah Myanmar mengumumkan pembebasan yang dilakukan oleh junta militer Myanmar terhadap 5.600 tahanan politik yang telah ditangkap akibat melakukan protes anti-kudeta. Amnesti tersebut dilakukan menyusul pidato dari pemimpin junta militer, Min Aung Hlaing yang menekankan jika pemerintahannya akan berkomitmen pada perdamaian dan demokrasi.

Salah satu di antara tahanan politik tersebut ialah juru bicara partai Liga Nasional untuk Demokrasi (National League for Democracy / NLD), Monywa Aung Shin yang juga telah dibebaskan pada Senin malam.

Monywa Aung Shin menjadi tahanan sejak tanggal 1 Februari dan hal ini berarti ia telah berada dalam penjara selama 8 bulan.

“Mereka datang kepada saya hari ini dan mengatakan bahwa mereka akan membawa saya pulang. Itu saja,” kata Shin kepada Democratic Voice Burma, dikutip dalam Reuters.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) – sebuah kelompok hak asasi manusia – telah melakukan pelacakan terhadap orang-orang Myanmar yang melakukan protes, mengungkapkan jika lebih dari 9.000 orang teah dipenjara dan lebih dari 1.000 lainnya telah tewas.

Sehari sebelum tahanan politik dibebaskan, beberapa orang telah berkumpul di pinggiran jalan untuk menunggu kedatangan keluarga yang telah ditahan.

Baca Juga: Kubu Aung San Suu Kyi: Junta Mengkhianati Rakyat Myanmar dan ASEAN

2. Setelah pembebasan, puluhan orang kembali ditangkap dengan alasan berbeda-beda 

Melansir CNN News dan Al Jazeera, pembebasan yang dilakukan junta militer terhadap 5.600 tahanan politik ialah tak lain sebagai respon tatkala ASEAN memutuskan untuk tidak mengundang pihak junta ke konferensi tingkat tinggi ASEAN.

Hal ini karena junta militer dilihat membuat “kemajuan yang tidak memadai” dalam mematuhi konsensus lima poin yang telah disepakati bersama.

Konsensus tersebut berisikan bahwa militer seharusnya mengakhiri kekerasan terhadap mereka yang menentang kudeta dan mengizinkan utusan khusus ASEAN untuk mengunjungi Myanmar dan melakukan dialog bersama pihak junta militer, dilansir dari Al Jazeera.

Namun, tak berselang lama setelah media setempat mengumumkan pembebasan pada Senin (18/10/2021) dan merilis beberapa gambar saat pembebasan dilakukan, laporan penangkapan kembali kemudian terkuak.

Melansir Reuters, AAPP mengatakan kepada Reuters jika di hari berikutnya, Selasa malam (19/10/2021) sebanyak 40 orang yang sebelumnya telah dibebaskan, kini ditahan kembali.

Hal yang sama juga dilaporkan oleh media lokal seperti Democratic Voice of Burma dan Khit Thit Media, dengan laporan jika sejumlah orang telah ditangkap kembali dengan dakwaan yang berbeda-beda.

Baca Juga: Junta Myanmar Tidak Izinkan Utusan ASEAN Temui Aung San Suu Kyi

Verified Writer

Nurul Huda Rahmadani

cats

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya