TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

16 Korban Tewas dalam Serangan Militan di Burkina Faso

40 militer tewas dalam dua minggu terakhir di bulan Maret 

ilustrasi milisi (Unsplash.com/Randy Fath)

Jakarta, IDN Times - Militer Burkina Faso pada hari Jumat (8/4/22) menjelaskan bahwa 12 anggota militernya tewas, bersama dengan empat sukarelawan pejuang. Mereka mengklaim telah diserang militan jihadis di daerah Namissiguima di utara.

Ancaman keamanan di Burkina Faso masih terus terjadi ketika junta militer menguasai negara itu. Kelompok militan jaringan al-Qaeda atau ISIS masih kerap melakukan serangan, menargetkan militer di negara yang baru saja mengalami kudeta.

Letnan Kolonel Paul-Henri Sandoaga Damiba pada Januari 2022 melakukan kudeta terhadap pemerintahan Presiden Roch Marc Christian Kabore. Dia dan pasukannya melakukan tindakan itu karena merasa Kabore telah gagal melindungi negara dari serangan militan.

Baca Juga: Dua Putri Putin Dijatuhi Sanksi Terkait Invasi Rusia ke Ukraina

1. Sedikitnya 16 tewas dan 21 tentara terluka

Militer Burkina Faso dalam sebuah aktivitas patroli. (Twitter.com/MwanzoTV)

Militan jihadis yang beroperasi di Afrika Barat, telah memberikan ancaman terhadap beberapa negara di sana. Militan awalnya menguasai Mali utara, kemudian memperluas serangan ke negara-negara tetangga termasuk Burkina Faso pada tahun 2015.

Sampai saat ini, Burkina Faso masih terus bergulat dengan ancaman tersebut. Pada hari Jumat di pagi hari yang masih gelap, militer melaporkan bahwa unit mereka di Namissiguima diserbu oleh sekelompok militan jihadis.

Akibatnya, dikutip dari BBC, 12 tentara dan empat sukarelawan pejuang tewas. Selain itu, 21 personel militer lainnya juga mengalami luka-luka. Beberapa peralatan militer mereka juga telah mengalami kerusakan karena serangan tersebut.

Saat ini bantuan sedang dikirim untuk mengamankan daerah itu. Tidak ada rincian mengenai kelompok penyerang, baik tentang jumlah atau jenis senjata yang digunakan, selain bahwa militer mengklaim itu adalah militan jihadis.

2. Sebanyak 40 militer tewas dalam dua minggu terakhir di bulan Maret

Serangan yang menargetkan unit militer di Namissiguima adalah seri terbaru serangan yang telah dilancarkan oleh kelompok militan. Letnan Kolonel Damiba yang telah mengambil alih pemerintahan, sebelumnya telah berjanji akan memberikan stabilitas keamanan sebagai prioritas. Mereka akan memerangi kelompok militan yang kerap mengancam itu.

Namun, serangan demi serangan kelompok militan terus terjadi. ABC News melaporkan bahwa dalam dua minggu terakhir pada bulan Maret, sebanyak 40 personel militer Burkina Faso telah tewas karena serangan itu.

Sedangkan serangan pada hari Jumat, disebut melibatkan bom mobil dan telah direncanakan secara hati-hati. Rida Lyammouri, pengamat di Pusat Kebijakan untuk New South, yang fokus pada ekonomi dan kebijakan negara, menjelaskan "selain sebagai pertanda bagaimana situasi keamanan terus memburuk, ini juga menunjukkan kemampuan kelompok jihad untuk melakukan serangan yang canggih dan kompleks."

Wilayah utara Burkina Faso telah banyak dikuasai oleh kelompok militan. Mereka disinyalir memiliki waktu dan informasi untuk merencanakan serangan yang kompleks semacam itu.

Baca Juga: Tokoh Ateis Nigeria Dipenjara atas Penistaan Agama Islam

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya