TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Poin Penting Catatan untuk China dari KTT G7

Desak Beijing untuk minta Rusia akhiri perang

Para pemimpin G7 di Hiroshima (Twitter.com/岸田文雄)

Jakarta, IDN Times - Kelompok negara kaya G7 telah mulai melakukan pertemuan dan pembicaraan resmi di konferensi tingkat tinggi di Hiroshima, Jepang, pada Sabtu (20/5/2023). Itu merupakan pertemuan resmi hari kedua.

Ada banyak hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut, termasuk perang Rusia di Ukraina dan pesan untuk raksasa ekonomi China.

China menjadi salah satu pokok pembahasan penting, selain karena perannya secara global yang berpengaruh, juga karena merupakan mitra strategis Rusia. Berikut ini adalah tiga poin penting pesan G7 untuk China.

Baca Juga: PM Modi ke Zelenskyy: India Mau Lakukan Apa pun untuk Bantu Ukraina

Baca Juga: Rayu Investasi G7, Jokowi Akui Pembangunan Indonesia Belum Merata

1. Menekan Rusia untuk akhiri perang di Ukraina

ilustrasi tank Rusia hancur di Ukraina (Twitter.com/ArmyInform)

Dalam komunike yang dikeluarkan oleh G7 dalam pertemuan puncak di Hiroshima, Jepang, mereka sekali lagi bersumpah untuk tetap mendukung Ukraina selama diperlukan. Ini khususnya dukungan dalam menghadapi agresi ilegal Rusia.

Dalam pertemuan tersebut, G7 juga fokus pada perkembangan China. Mereka memiliki pesan kepada raksasa ekonomi Asia tersebut, salah satunya adalah meminta Beijing menekan Moskow untuk mengakhiri perangnya di Ukraina.

"Kami meminta China untuk menekan Rusia agar menghentikan agresi militernya, dan segera, sepenuhnya dan tanpa syarat menarik pasukannya dari Ukraina," katanya dikutip Asahi.

"Kami mendorong China untuk mendukung perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi berdasarkan integritas wilayah dan prinsip serta tujuan Piagam PBB, termasuk dalam pembicaraan langsung dengan Ukraina," lanjut komunike tersebut.

Baca Juga: Hubungan dengan China Menegang, Presiden Taiwan: Perang Bukan Pilihan!

2. Menghormati status Taiwan dan situasi Laut China Selatan

Secara umum, G7 yang terdiri dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Prancis, Italia, Jepang, dan Uni Eropa itu, tidak merancang kebijakan untuk merugikan China atau menggagalkan kemajuan ekonominya.

Tapi sikap China yang berkembang khususnya di Laut China Timur dan Selatan telah menimbulkan keprihatinan serius. Beijing telah diketahui memperluas kehadiran militernya dan mengancam untuk mengendalikan Taiwan dengan kekuatan.

Dilansir Associated Press, pesan G7 untuk Chna kemudian adalah Beijing dinilai tidak ada dasar hukum untuk mengklaim Laut China Selatan, sehingga mereka menentang aktivitas militerisasi China di wilayah tersebut.

Mereka juga menyerukan resolusi damai klaim China atas Taiwan yang belum terselesaikan sejak kelompok komunis memperoleh kekuasaan sepenuhnya di China daratan pada 1949.

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya