TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Giorgia Meloni, Perdana Menteri Perempuan Italia Pertama

PM Italia dari sayap kanan pertama sejak Perang Dunia II

Giorgia Meloni (Instagram.com/giorgiameloni)

Jakarta, IDN Times - Selamat kepada Italia yang memiliki Perdana Menteri baru, yaitu Giorgia Meloni. Dia merupakan Perdana Menteri Italia dari sayap kanan pertama sejak akhir Perang Dunia II. 

Sebagai politikus dari sayap kanan, di masa lalu, Meloni kerap mencerca kebijakan birokrasi Uni Eropa (UE). Saat berkampanye untuk pemilihannya, dia bersikeras bahwa kepentingan nasional akan menang atas kebijakan UE jika ada konflik.

Naiknya Meloni menjadi PM Italia memberi negara itu wajah perpolitikan baru. Dia juga merupakan perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut.

Berikut ini fakta-fakta seputar Giorgia Meloni.

1. Aktif berpolitik sejak belasan tahun

Giorgia Meloni (Instagram.com/giorgiameloni)

Giorhia Meloni dilahirkan di kota Roma pada 15 Januari 1977. Ayahnya berasal dari Sardinia dan ibunya berasal dari daerah Sisilia. Dia dibesarkan di distrik kelas pekerja yang umumnya beraliran politik kiri.

Menurut Deutsche Welle, Meloni sejak remaja telah aktif berpolitik. Dia bergabung dalam Gerakan Sosial Italia yang neo-fasis saat berusia 15 tahun.

Meloni bahkan menjadi pemimpin cabang mahasiswa Aliansi Nasional sayap kanan dan terpilih menjadi anggota dewan Perwakilan Parlemen Italia pada 2006. Dua tahun kemudian, dia menjadi menteri termuda di Italia.

Baca Juga: Anak Presiden Uganda Siapkan 100 Sapi untuk Lamar Calon PM Italia 

2. Ikut mendirikan partai yang dinilai fasis

Giorgia Meloni (Twitter.com/Giorgia Meloni)

Pada 2012, Meloni ikut mendirikan partai Fratelli d'Italia (FdI) atau sering disebut Brothers of Italy. BBC menulis bahwa akar politik dari partai tersebut berasal di Gerakan Sosial Italia (MSI), yang bangkit dari abu fasisme Benito Mussolini.

Partai FdI bahkan dinilai masih tetap mempertahankan logo fasisme masa lalu, yakni api tiga warna. Gianluca Passarelli, profesor ilmu politik di Universitas Sapienza Roma, mengatakan bahwa Meloni tidak ingin lepas dari simbol itu karena itu adalah identitas yang tidak dapat dia hindari, yang menjadi bagian dari masa mudanya.

Dalam penjelasan lanjutannya, Passarelli mengatakan partai FdI milik Giorgia Meloni tidaklah fasis. Dia mengakui ada sayap di partai terkait dengan gerakan neo-fasis, dan Meloni bermain di antaranya.

3. Meloni dianggap menjadi lebih moderat

Giorgia Meloni (Instagram.com/giorgiameloni)

Pemerintahan yang dipimpin oleh Giorgia Meloni akan bergabung dengan Liga Sayap Kanan Matteo Salvini dan partai konservatif Forza Italia, yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi.

Popularitas kedua partai itu sedang merosot dalam beberapa tahun terakhir di mata para pemilih Italia. Selain itu, kedua pemimpin partai tersebut juga memiliki kedekatan dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin, yang tidak searah dengan para pemimpin Eropa lainnya.

Namun, Meloni dinilai lebih moderat. Dia dianggap tidak seradikal ketika masih muda. Kebijakan luar negerinya, khususnya tentang Ukraina, juga dinilai akan tetap mengikuti jalur pemerintahan sebelumnya.

"Giorgia Meloni berasal dari latar belakang budaya pasca-fasis tetapi baru-baru ini dia mengambil posisi yang sangat moderat dan menyatakan dia tidak akan mengubah kebijakan (Mario) Draghi di Ukraina," jelas ilmuwan politik Italia, Roberto D'Alimonte, dikutip BBC.

4. Perempuan pertama sebagai PM Italia

Giorgia Meloni (Twitter.com/Giorgia Meloni)

Italia pasca Perang Dunia II didominasi oleh kepemimpinan lelaki. Baru kali ini kemudian dominasi itu bergeser. Meloni mengubah posisi tersebut dan menjadikannya sebagai PM perempuan pertama Italia.

Hal itu juga dicatat oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Dia mengatakan sangat mengandalkan dan menantikan kerja sama konstruktif dengan pemerintahan baru Meloni mengenai tantangan yang akan dihadapi secara bersama, kutip NPR.

Meloni sendiri tidak secara terbuka berkampanye untuk menjadi perdana menteri perempuan pertama di Italia. Namun, dia mengatakan tidak ada keraguan bahwa kemenangannya akan menembus langit kaca yang menghambat kemajuan perempuan Italia.

Baca Juga: Italia Dipimpin PM Meloni, Paus: Mohon Lebih Ramah Pengungsi

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya