TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Kerusuhan Pendukung Bolsonaro di Brasil, Bak Capitol City!

Istana, Mahkamah Agung, dan gedung Kongres diserbu

ilustrasi bendera Brasil (Pixabay.com/gleidiconrodrigues)

Jakarta, IDN Times - Pendukung Jair Bolsonaro, mantan Presiden Brasil yang kalah dalam pemilu, menyerbu gedung Kongres Nasional, Mahkamah Agung, dan Istana Presiden pada Minggu (8/1/2023). 

Pasukan keamanan yang diturunkan telah mencoba untuk membubarkan massa. Mereka menembakkan gas air mata ke arah kerumunan yang diperkirakan berjumlah lebih dari 3 ribu orang.

Demonstrasi dan penyerbuan itu dilakukan setelah Presiden Brasil terpilih, Luiz Inacio Lula da Silva, dilantik pada 1 Januari 2023. Presiden Lula dari sayap kiri mengumumkan intervensi dari keamanan federal untuk memadamkannya.

Berikut ini lima fakta penyerbuan pendukung Jair Bolsonaro terhadap gedung-gedung pemerintahan di Brasil!

Baca Juga: Brasil Rusuh, Ribuan Massa Duduki Istana Presiden dan Kongres 

1. Kalah dalam pemilu

Presiden Jair Bolsonaro (Twitter.com/Jair M. Bolsonaro)

Penyebab utama penyerbuan gedung pemerintahan di Brasilia adalah kekalahan pemilu. Para pendukung sayap kanan banyak yang telah berkemah di Brasilia sejak pemilu awal Oktober.

Jair Bolsonaro dari sayap kanan mencoba mencari masa jabatan kedua dan mendapatkan pesaing kuat Lula da Silva dari sayap kiri. Tapi Bolsonaro gagal dan dikalahkan dalam pemilu tersebut.

Dilansir Al Jazeera, kekalahan itu telah memicu ketidakpuasan pendukung Bolsonaro sebelumnya. Mereka telah memblokade jalan, membakar kendaraan, dan berkumpul di luar markas militer pada 30 Oktober 2022.

Banyak dari pendukung Bolsonaro meyakini bahwa hasil pemilu itu telah dicurangi atau tidak dapat diandalkan. Bolsonaro mendapatkan suara 49,1 persen, sedangkan Lula da Silva memperoleh 50,9 persen suara.

Usai presiden terpilih telah dilantik, para pendukung Bolsonaro kembali mengacau dengan menyerbu gedung pemerintahan penting.

2. Tiga bangunan pemerintahan penting diserbu

Meski Lula da Silva sudah dilantik, para pendukung Bolsonaro masih ogah menerima kekalahan. Dilansir Associated Press, ribuan orang menerobos barikade keamanan dan menyerbu gedung Kongres Nasional Brasil. Mereka naik ke atap gedung, menghancurkan jendela serta furniturnya.

Gedung lain yang diserbu adalah milik Mahkamah Agung dan Istana Presiden Brasil. Gedung-gedung yang sebagian besar sedang kosong terletak di Three Square Brasilia yang luas.

Beberapa dari demonstran meminta militer melakukan intervensi untuk mengembalikan sayap kanan ke tampuk kekuasaan atau menggulingkan Lula da Silva dari kursi kepresidenan.

3. Mirip dengan penyerbuan Gedung Capitol di AS

Para pendukung Bolsonaro sebagian besar mengenakan pakaian berwarna kuning, warna bendera Brasil dan warna khas pendukung mantan presiden. Mereka juga membawa bendera dan banyak yang mengenakan kaos sepak bola nasional.

Dalam pantauan BBC, banyak dari pendukung Bolsonaro berhasil merangsek masuk ke dalam Istana Kepresidenan Brasil. Kerumunan itu menyerbu sambil berteriak "merdeka!"

Media lokal menjelaskan, aparat yang diturunkan telah mencoba membimbing para perusuh dengan cara damai.

"Tetapi pada saat tertentu keadaan menjadi tidak terkendali dan massa benar-benar menyerbu parlemen," kata Carlos de Saouza, editor politik di surat kabar lokal.

Souza menambahkan, para perusuh itu mirip dengan apa yang disaksikan masyarakat global di Washington DC pada 6 Januari lalu.

"Orang-orang yang tidak menerima aturan demokrasi. Mereka tidak menerima pemilu, mereka tidak menerima aturan hukum. Bahkan di negara demokrasi seperti Amerika Serikat (AS), mereka masih menghadapi masalah," katanya.

4. Polisi berhasil merebut kembali gedung pemerintah yang diduduki

Upaya aparat untuk merebut gedung yang diduduki perusuh telah dilakukan. Mereka bahkan melepaskan gas air mata untuk membubarkan massa.

Polisi juga telah melakukan penangkapan puluhan demonstran yang ada di sekitar Istana Kepresidenan. Mereka dibawa ke dalam bus. Dilansir CNN, antara 30-150 orang perusuh telah ditangkap.

Situasi di dalam gedung Kongres Brasil juga kacau. Perusuh mencoba membakar karpet, mengambil hadiah dari delegasi internasional, dan menghancurkan karya seni. Alat penyiram otomatis dinyalakan untuk mencegah kebakaran sehingga lantai gedung kongres dibanjiri air.

Presiden Lula da Silva menggambarkan peristiwa itu sangat biadab dan menyebut pendukung Bolsonaro yang menyerbu sebagai fasis.

"Orang-orang ini adalah segala sesuatu yang menjijikkan dalam politik, menyerbu markas besar pemerintah, markas besar Kongres, dan markas Mahkamah Agung seperti pengacau sejati yang menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalan mereka," kata Lula.

Baca Juga: Profil Pele, Legenda Brasil Meninggal Karena Kanker

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya