TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Tewasnya Pemimpin ISIS Abu al-Hassan al-Qurayshi

Pemimpin tertinggi ketiga ISIS yang tewas

ilustrasi kendaraan militer (Pixabay.com/ArmyAmber)

Jakarta, IDN Times - Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurayshi, pemimpin kelompok ISIS, dikabarkan tewas dalam sebuah pertempuran. Pengumuman itu disampaikan oleh juru bicara ISIS dalam rilis audio pada Rabu (30/11/2022).

Kematian al-Qurayshi menjadikannya sebagai pemimpin ISIS kedua yang terbunuh tahun ini. Sel-sel tidur ISIS yang sedang mencoba bangkit mendapatkan gempuran di Irak, Suriah, dan Afghanistan.

Berikut ini lima fakta kematian Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurayshi.

Baca Juga: ISIS Umumkan Pemimpin Baru Usai Kematian Abu Hassan dalam Pertempuran

1. Tidak diumumkan rincian tanggal dan penyebab kematian

Ilustrasi Garis Polisi (IDN Times/Mardya Shakti)

Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurayshi adalah pemimpin ISIS yang berasal dari Irak. Juru bicara kelompok itu mengumumkan bahwa al-Qurayshi tewas dalam sebuah pertempuran.

Dia tidak menjelaskan rincian tanggal atau penyebab kematian pemimpin ISIS tersebut.

Abu Omar al-Muhajer, sang juru bicara, mengumumkan pemimpin baru penggantinya yang bernama Abu al-Hussein al-Husseini al-Qurayshi, dikutip dari Al Jazeera.

Al-Qurayshi mengambil alih kepemimpinan ISIS usai kematian Abu Ibrahim al-Qurayshi yang tewas dalam serangan Amerika Serikat (AS) pada Februari tahun ini di Idlib, Suriah.

2. Pemimpin tertinggi ketiga ISIS yang tewas

Pemimpin tertinggi ISIS yang pertama tewas adalah Abu Bakar al-Baghdadi. Dia diburu oleh pasukan AS dalam sebuah serangan pada 2019. Pada Oktober 2019, dia berhasil dinetralkan.

Melansir Associated Press, pemimpin tertinggi ISIS yang tewas kedua adalah Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi. Dia terbunuh awal tahun ini, tepatnya pada Februari di provinsi Idlib, barat laut Suriah.

Lalu yang ketiga adalah Abu al-Hassan al-Qurayshi yang baru saja diumumkan oleh juru bicara kelompok tersebut.

"Dia mati melawan musuh Tuhan, membunuh beberapa dari mereka sebelum dibunuh seperti seorang pria di medan perang," kata al-Muhajer.

3. AS sudah terlebih dahulu mengetahui kematian pemimpin ISIS

John Kirby (Twitter.com/Stratcom Centre UA)

Menanggapi kabar kematian Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurayshi, militer AS mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui beberapa minggu lalu. Namun, tidak jelas mengapa ISIS baru mengumumkannya saat ini.

"Kami tentu menyambut baik berita kematian pemimpin ISIS lainnya. Saya tidak memiliki detail operasional tambahan untuk diberikan saat ini," kata Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, dikutip Sky News.

Militer AS mengatakan, al-Qurayshi tewas pada pertengahan Oktober. Pasukannya diduga terlibat bentrok dengan kelompok pemberontak Suriah di provinsi Daraa.

The Syrian Observatory For Human Rights (SOHR) melaporkan pertempuran pada pertengahan Oktober di Daraa. Dalam bentrokan itu, disebutkan bahwa pasukan pemberontak Suriah membunuh sekelompok pejuang ISIS.

Mereka termasuk komandan yang diidentifikasi sebagai warga Irak bersama dengan pejuang Lebanon lain. Meski begitu, belum dapat dipastikan bahwa bentrokan itulah yang menyebabkan al-Qurayshi tewas.

4. ISIS kehilangan lima pejabat senior dalam delapan bulan terakhir

Kematian Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurayshi tidak disebabkan oleh serangan AS. Namun, kematiannya menjadi pukulan berat terbaru untuk ISIS, setelah serangkaian serangan lain terhadap kelompok tersebut.

Melansir VOA News, dalam delapan bulan terakhir, ISIS setidaknya telah kehilangan lima pejabat senior. Ini termasuk al-Sumaida'i yang ditangkap Turki pada Mei.

Hani Ahmed al-Kurdi, pemimpin kunci ISIS di Suriah, juga ditangkap dalam serangan helikopter AS pada Juni lalu.

Pada Oktober, serangan AS di timur laut Suriah menewaskan Rakkan Wahid al-Shammri. Dia disebut sebagai agen dan penyelundup ISIS yang sudah lama bekerja.

Lalu serangan udara lain dilakukan kurang dari 24 jam usai kematian al-Shammri. Dalam serangan itu, dua pejabat tinggi ISIS tewas, yakni Abu 'Ala dan Abu Mu'ad al-Qahtani.

Baca Juga: Cerita Megawati Sempat Larang George Bush Sebelum Serang Irak

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya