TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Tewas dalam Penembakan Massal terbaru di Amerika Serikat

Tersangka bunuh diri ketika polisi datang

Ilustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

California, IDN Times - Amerika Serikat telah berusaha untuk memerangi aksi penembakan massal selama beberapa tahun terakhir. Meski begitu, aksi penembakan massal masih terus terjadi. Penembakan massal sering menyebabkan peristiwa tragis dengan korban sipil yang berjatuhan.

Pada hari Rabu (26/5), di stasiun transit kota San Jose, California, seorang pria bersenjata menembaki orang-orang. Penembakan itu terjadi tepatnya di fasilitas kereta ringan yang dioperasikan oleh Valley Transportation Authority (VTA). Ketika petugas kepolisian datang, pria bersenjata masih menembaki tapi kemudian melakukan bunuh diri.

1. Pelaku adalah karyawan VTA

Kabar tentang penembakan massal di Amerika Serikat sepertinya telah menjadi kabar yang berulang. Peristiwa tragis tersebut sering meninggalkan keprihatinan yang mendalam, begitu juga dengan apa yang terjadi di California kali ini.

Melansir dari laman Al Jazeera, sejauh ini menurut para pejabat setempat mengatakan bahwa pelaku adalah salah seorang karyawan dari VTA. Deputi Sheriff yang bernama Russell Davis mengkonfirmasi bahwa setidaknya delapan orang telah tewas, sementara banyak korban sedang dirawat karena "luka kritis." Identitas para korban belum dirilis oleh pihak kepolisian.

Saat penembakan itu terjadi, kondisi fasilitas transit tersebut sedang dalam kondisi sibuk. Peristiwa terjadi pada pukul 06:30 waktu setempat. Semua pekerja sedang memulai pekerjaannya. Ada sekitar 40 orang yang berada di fasilitas transit kereta ringan VTA ketika tersangka melancarkan aksinya.

Baca Juga: Penembakan Massal di Rusia, 11 Orang Meninggal

Tempat kejadian tersebut berdekatan dengan kantor kepolisian. Jadi ketika peristiwa penembakan itu terjadi, para personel polisi langsung menuju lokasi kejadian. Salah satu deputi Sheriff yang datang masih sempat melihat pelaku menembaki orang tapi tak lama kemudian pelaku tersebut bunuh diri.

Gubernur California Gavin Newsom yang datang hampir bersamaan dengan Sheriff Laurie Smith di lokasi peristiwa penembakan massal mengaku kesal dengan kejadian kekerasan senjata api yang terus terjadi.

Melansir dari kantor berita Reuters, ia mengatakan "ini menimbulkan pertanyaan sialan apa yang sedang terjadi di Amerika Serikat. Apa yang salah dengan kita dan kapan kita akan mengatasi ini?"

Selain itu, Newsom juga mengucapkan belasungkawa mendalam untuk para kerabat korban. Ia menyebut para korban penembakan itu adalah pahlawan.

Amerika Serikat adalah salah satu negara yang warganya memiliki angka kepemilikan tertinggi di dunia. Penembakan massal sering terjadi dan juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menyebutnya epidemi.

Dia mengatakan "Yang jelas, seperti yang dikatakan presiden, adalah bahwa kita menderita epidemi kekerasan senjata di negara ini."

2. Kekesalan pejabat atas aksi kekerasan senjata api

Baca Juga: Penembakan di Fasilitas FedEx di Indianapolis, 8 Orang Tewas 

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya