TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Agen Model Prancis Ditahan Atas Tuduhan Pelecehan Seksual

Kasus berkait dengan pelaku kejahatan seksual di AS 

Agen modeling dari Prancis ditahan dengan tuduhan pelecehan seksual. Ilustrasi (pexels.com/Kelly Samuel)

Paris, IDN Times – Seorang agen model terkenal dari Prancis ditahan oleh polisi ketika akan melakukan penerbangan dari bandara Paris Charles de-Gaulle. Nama agen tersebut adalah Jean-Luc Brunel. Dia ditangkap pada hari Rabu, 16 Desember 2020.

Jaksa Prancis, dalam sebuah pernyataan menjelaskan bahwa Jean-Luc Brunel dituntut dan dipenjarakan karena tuduhan kejahatan seksual yang telah dilakukannya. Melansir dari laman Al Jazeera, hari Sabtu, 19 Desember 2020, kantor kejaksaan Prancis menyatakan agen model itu didakwa melakukan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur dan melakukan pelecehan seksual (19/12).

Jean-Luc Brunel terjun ke dunia agensi permodelan pada tahun 1970-an. Dia mendirikan perusahaan agensi model bernama Karin Models, dan mendirikan M2 Model Management yang banyak mengorbitkan gadis-gadis cantik menjadi model terkenal. Kantornya berada di New York, Miami dan Tel Aviv. Dia juga memiliki apartemen mewah di Prancis dan Amerika yang biasanya digunakan untuk menempatkan para model.

1. Korban berusia antara 15 hingga 18 tahun

Ilustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Penangkapan dan penahan Jean-Luc Brunel adalah hasil pengembangan kasus yang pelecehan seksual yang dilakukan oleh Jeffrey Epstein, seorang pemodal kaya dari Amerika Serikat. Brunel adalah rekan bisnis Epstein dan pendirian M2 Management Model milik Brunel juga karena gelontoran pendanaan dari Epstein

Brunel mendapatkan tuduhan melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap anak-anak berumur 15 tahun hingga 18 tahun. Melansir dari laman BBC, pengacara yang mewakili para penggugat Brunel, Anne-Claire Le Jeune, mengatakan “Inilah yang ditunggu-tunggu oleh para korban selama bertahun-tahun” (19/12).

Dalam dokumen pengadilan pada persidangan Epstein di Amerika Serikat, Brunel disebut membawa gadis-gadis muda dan menerbangkannya dari Prancis ke Amerika Serikat dengan menjanjikan mereka kontrak modeling. Salah satu mantan model yang bernama Virginia Guiffre yang menggugat Epstein, juga mengklaim telah dipaksa berhubungan seks dengan Brunel.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Positif COVID-19

2. Kejahatan yang dilakukan sejak tahun 1985

Kejahatan yang dilakukan oleh agen modeling sejak puluhan tahun lalu. Ilustrasi (unsplash.com/Atem Labunsky)

Jeffrey Epstein adalah orang kaya raya yang juga menjadi pemodal. Dia ditangkap dengan tuduhan telah melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan sejak tahun 1985. Para penggugatnya, dikenal dengan nama anomin Jane Doe I sampai Jane Doe IX. Lebih dari 20 perempuan menuntut kompensasi Epstein karena kejahatan yang telah dilakukannya. Total kompensasi itu sebanyak 577 juta dolar AS.

Dari sembilan perempuan yang memberikan pengakuan atas kejatahan Epstein, salah satu yang disebut Jane Doe II, dia dilecehkan secara seksual juga dipukuli sekitar tahun 1985 saat berumur 23 tahun. Penggugat lain atas nama Jane Doe I dilecehkan ketika berumur 14 tahun pada 1990 dan Jane Doe III dilecehkan sekitar tahun 2003 ketika berumur 13 tahun. 

Melansir dari kantor berita Reuters, sembilan perempuan tersebut mengatakan pelecehan Epstein berlangsung lebih dari dua dekade. Enam diantara mereka mengaku telah diperkosa (4/12/19). Mereka juga mengatakan bahwa kejahatan itu seringkali dilakukan dengan bantuan rekan Epstein.

Brunel yang menjadi salah satu rekan penting Epstein, namanya kemudian terseret. Dalam dokumen pengadilan Epstein, Brunel termasuk rekan yang mengarahkan salah seorang korban bernama Virgina Giuffre untuk berhubungan seks. Selain itu, model-model muda yang dibawa oleh Brunel, diserahkan kepada “teman-temannya, terutama Epstein” kata Giuffre seperti dikutip dari laman Al Jazeera (19/12).

Epstein tewas pada 10 Agustus tahun lalu di penjara Manhattan, lima minggu setelah penahanannya. Dia berada di dalam penjara untuk menunggu proses persidangan yang akan dilakukan untuk membongkar kejahatannya. Epstein yang saat itu berusia 66 tahun, kematiannya dianggap bunuh diri.

3. Penyelidikan tersendiri oleh Prancis

Prancis lakukan penyelidikan tersendiri untuk menjerat Jean-Luc Brunel. Ilustrasi (pexels.com/Eugene Dorosh)

Meskipun nama Brunel muncul dalam dokumen pengadilan di Amerika Serikat, namun pihak kejaksaan Prancis mencoba melakukan pengusutan tersendiri. Dokumen pengadilan dari Amerika Serikat hanya stimulus awal dan sebagai pondasi pijakan.

Ketika ada seorang perempuan yang melaporkan Brunel atas tuduhan pelecehan di sekitar Paris yang dilakukan oleh Brunel, kejaksaan Prancis kemudian bergerak untuk melakukan penyelidikan atas aksi kejahatan tersebut. Melansir dari laman BBC, penangkapan terhadap Brunel adalah hasil penyelidikan kejaksaan yang fokus pada potensi kejahatan yang dilakukan terhadap korban dan tersangka yang merupakan warga negara Prancis (19/12).

Baca Juga: Prancis Denda Google dan Amazon Atas Kebocoran Cookies

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya