TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Deforestasi, Eropa Setop Jual Daging Sapi Brasil

Ada laporan menunjukkan peternakan sapi memicu deforestasi

Ilustrasi (Unsplash.com/Madie Hamilton)

Jakarta, IDN Times - Beberapa perusahaan di Eropa mengatakan bahwa mereka berhenti menjual daging sapi yang dihasilkan dari peternakan di Brasil. Alasan utamanya adalah karena peternakan itu dijalankan dengan melakukan deforestasi.

Enam perusahaan jaringan supermarket Eropa telah mengatakan akan mulai berhenti menjual daging sapi Brasil. Tiga di antaranya adalah J. Sainsbury, Carrefour dan Ahold Delhaize. Tiga perusahaan tersebut sedang melakukan bersih-bersih terhadap rantai pasokan untuk mengurangi emisi CO2.

Deforestasi yang terjadi di hutan Amazon Brasil telah meningkat. 10 bulan pertama pada tahun 2021 ini, peningkatan deforestasi mencapai 33 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

1. Sapi dikembangkan di peternakan yang melakukan deforestasi

Ilustrasi Sapi (IDN Times/Sunariyah)

Brasil adalah salah satu negara utama eksportir daging sapi. Sebagian besar daging mereka, dibeli oleh perusahaan-perusahaan Eropa.

Tapi, perluasan peternakan di Brasil telah lama dicurigai berkontribusi terhadap deforestasi hutan hujan Amazon. Penyelidikan yang meluas telah lama dilakukan untuk menarik benang merah hubungan antara penggundulan hutan dan peternakan sapi.

Aktivis lingkungan Mighty Earth dan NGO Reporter Brasil menerbitkan laporan mengenai hubungan itu. Dilansir Financial Times, laporan tersebut menyoroti risiko kontaminasi rantai pasokan daging olahan.

Sapi yang diternak dari daerah penggundulan hutan ilegal, dikirim ke pemasok untuk digemukkan. Setelah itu, sapi dikirim ke perusahaan penjagalan untuk diolah dan dikemas. Perusahaan-perusahaan penjagal dan pengolah tersebut adalah JBS, Marfrig dan Minerva.

Perusahaan tersebut kemudian mengirim daging sapi Brasil ke jaringan perusahaan supermarket Eropa dengan berbagai produk seperti dendeng, daging kornet dan daging potongan utama.

Para penjual sapi itu menggunakan skema bertahap agar dapat lolos dari aturan dan agar dianggap sapi yang mereka jual untuk disembelih serta diolah berasal dari peternakan yang legal.

Baca Juga: 14 Jenis Potongan Daging Sapi yang Wajib Kamu Pahami, Mana Favoritmu?

KTT Iklim bulan lalu di Glasgow telah mendesak ratusan negara untuk menghentikan deforestasi, guna menyelamatkan bumi dari ancaman perubahan iklim. Lebih dari 100 negara telah sepakat dan berjanji mengakhiri deforestasi pada tahun 2030.

Industri peternakan dan pertanian, di antara dua sektor yang sering dinilai melakukan perluasan lahan dengan melakukan deforestasi. Peternakan sapi, selain menghasilkan metana yang memicu pemanasan global, juga telah banyak membongkar hutan untuk dijadikan tempat penggembalaan.

Berdasarkan laporan dari aktivis lingkungan yang menyebutkan bahwa peternakan sapi Brasil berkontribusi terhadap deforestasi, maka ramai-ramailah perusahaan jaringan supermarket Eropa yang menghentikan penjualan daging itu.

Menurut Reuters, sementara ini ada enam raksasa jaringan supermarket Eropa yang telah memberikan respon. Perusahaan Belanda Ahold Delhaize dan Carrefour Belgia pada hari Rabu (15/12/21) mengatakan akan berhenti menjual sebagian atau seluruh daging sapi produk Brasil.

Perusahaan lain adalah J. Sainsbury, jaringan supermarket terbesar kedua di Inggris, lalu Albert Heijn Belanda juga mengikuti keputusan tersebut. Auchan France juga serupa, mereka akan menghapus produk dendeng sapi dari rak toko.

Sainsbury akan menyingkirkan daging sapi Brasil dan menggantinya dengan daging kornet mereknya sendiri. Albert Heijn akan menghentikan pengadaan daging sapi Brasil untuk semua jaringan tokonya.

2. Ramai-ramai menghentikan penjualan daging sapi Brasil

Ilustrasi (Pexels.com/Will Kirk)

Baca Juga: Brasil: Penyakit Sapi Gila, Ekspor Daging ke China Ditunda

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya