TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Akan Investigasi Kematian Jurnalis Palestina, Israel Marah

Israel sebut keputusan AS adalah sebuah kesalahan

Ilustrasi bendera Israel. (Pexels.com/Oren Noam Gilor)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz marah terhadap keputusan Amerika Serikat (AS) yang akan menginvestigasi kematian Abu Akleh. Akleh merupakan jurnalis AS-Palestina yang tewas ditembak tentara Israel (IDF).

Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS telah memutuskan akan melakukan penyelidikan atas kematian jurnalis tersebut. Keluarga Abu Akleh menyambut niat AS itu dan mengatakan bahwa investigasi diperlukan mengingat latar belakang kewarganegaraan Akleh.

Baca Juga: Palestina Khawatir atas Kemenangan Netanyahu dalam Pemilu Israel

1. FBI buka penyelidikan atas insiden kematian Abu Akleh

Abu Akleh adalah wartawan senior Al Jazeera. Dia ditembak mati saat meliput operasi militer Israel di daerah kamp pengungsi di kota Jenin, Tepi Barat, pada bulan Mei.

Misteri seputar kematian Akleh terus berkembang. Palestina dalam penyelidikannya mengatakan bahwa tentara IDF telah membunuh jurnalis tersebut. Akleh merupakan jurnalis pemegang kewarganegaraan ganda AS-Palestina.

Melansir Al Jazeera, pemerintah AS telah mengumumkan penyelidikan atas pembunuhan jurnalis tersebut. Mereka memerintahkan FBI untuk melakukannya. Keluarga Akleh dalam sebuah pernyataan, mengatakan penyelidikan itu diperlukan mengingat kewarganegaraan Akleh dan fakta bahwa dia dibunuh militer asing.

Sebelumnya, AS tidak mau melakukan penyelidikan dengan alasan Tel Aviv bisa melakukan sendiri. Namun Departemen Kehakiman AS kini mengatakan kepada mitranya di Israel, bahwa FBI membuka penyelidikan insiden tersebut.

2. Keputusan AS adalah kesalahan

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz (Twitter.com/Benny Gantz)

Departemen Kehakiman AS yang telah meminta FBI untuk melakukan penyelidikan itu, membuat Israel marah. Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan bahwa keputusan AS tersebut adalah sebuah kesalahan.

"Keputusan yang diambil oleh Departemen Kehakiman AS untuk melakukan penyelidikan atas meninggalnya Shireen Abu Akleh yang tragis, adalah sebuah kesalahan," kata Gantz dikutip dari Deutsche Welle.

"Saya telah menyampaikan pesan kepada perwakilan AS bahwa kami mendukung tentara IDF, bahwa kami tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan eksternal, dan tidak akan memungkinkan intervensi terhadap penyelidikan internal," tambahnya,

Saat ini Departemen Kehakiman AS atau FBI tidak atau belum mau memberikan komentar tentang keputusan untuk menyelidiki insiden tersebut.

Baca Juga: Palestina Khawatir atas Kemenangan Netanyahu dalam Pemilu Israel

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya