AS Akan Investigasi Kematian Jurnalis Palestina, Israel Marah
Israel sebut keputusan AS adalah sebuah kesalahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz marah terhadap keputusan Amerika Serikat (AS) yang akan menginvestigasi kematian Abu Akleh. Akleh merupakan jurnalis AS-Palestina yang tewas ditembak tentara Israel (IDF).
Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS telah memutuskan akan melakukan penyelidikan atas kematian jurnalis tersebut. Keluarga Abu Akleh menyambut niat AS itu dan mengatakan bahwa investigasi diperlukan mengingat latar belakang kewarganegaraan Akleh.
Baca Juga: Palestina Khawatir atas Kemenangan Netanyahu dalam Pemilu Israel
1. FBI buka penyelidikan atas insiden kematian Abu Akleh
Abu Akleh adalah wartawan senior Al Jazeera. Dia ditembak mati saat meliput operasi militer Israel di daerah kamp pengungsi di kota Jenin, Tepi Barat, pada bulan Mei.
Misteri seputar kematian Akleh terus berkembang. Palestina dalam penyelidikannya mengatakan bahwa tentara IDF telah membunuh jurnalis tersebut. Akleh merupakan jurnalis pemegang kewarganegaraan ganda AS-Palestina.
Melansir Al Jazeera, pemerintah AS telah mengumumkan penyelidikan atas pembunuhan jurnalis tersebut. Mereka memerintahkan FBI untuk melakukannya. Keluarga Akleh dalam sebuah pernyataan, mengatakan penyelidikan itu diperlukan mengingat kewarganegaraan Akleh dan fakta bahwa dia dibunuh militer asing.
Sebelumnya, AS tidak mau melakukan penyelidikan dengan alasan Tel Aviv bisa melakukan sendiri. Namun Departemen Kehakiman AS kini mengatakan kepada mitranya di Israel, bahwa FBI membuka penyelidikan insiden tersebut.
Baca Juga: Palestina Khawatir atas Kemenangan Netanyahu dalam Pemilu Israel
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.